Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suamiku Memberiku Istana tapi Dia Membiarkanku Menghuninya Sendirian Saja

27 Oktober 2024   18:50 Diperbarui: 27 Oktober 2024   19:29 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah, tadi makan bubur sama Mita," jawabnya. 

"Mita? siapa dia Mas?" tanyaku begitu antusias. Untuk pertanyaan itu tidak bisa kubendung sama sekali. 

"Teman, sesama aktivis," jawabnya singkat sambil berlalu meninggalkanku di ruang tamu.

"Mas, apakah dia pun menghabiskan malam bersamamu?" tanyaku lagi. 

"Iya, kami merencanakan acara besar. Jadi harus begadang bersama. Jangan berpikir macan-macam. Aku lelah mau mandi terus istirahat dulu," jawab mas Handy sambil bergegas menuju kamar hendak mandi. 

Aku terdiam. Lidahku begitu kelu untuk kembali mencari tahu dengan mengajukan pertanyaam lainnya yang mungkin lebih menjurus pada jawaban yang sebenarnya tidak ingin aku dengar. Sebuah kemungkinan yang terjadi jika lelaki dan perempuan bersama sepanjang malam. Sering bertemu dalam sebuah acara, sudah berapa dalam perasaan mereka masing-masing? 

Ah, kepalaku begitu penuh dengan pertanyaan. 

Oh iya, aku baru ingat, kalau ingin tahu tentang kegiatan mas Handy, aku tahu harus mencarinya di mana. 

Selepas mandi, mas Handy langsung tertidur pulas di kamar. Sementara aku segera fokus mencari tahu. Segera saja aku berselancar di mesin pencarian. Ku ketik nama lengkap suamiku, Handy Purnomo Gunawan. Di sana muncullah beberapa artikel dan foto yang terhubung pada namanya. 

Beberapa kegiatan menunjukkan bahwa mas Handy menjadi pembicara di seminar besar, beberapa lagi soal kegiatan partai yang mengusungnya untuk maju ke pilkada. 

Apa? Mas Handy nyalon? Kenapa aku tidak pernah diajaknya bicara?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun