Aku benar-benar tidak menyangka bahwa Ardi dan Nala bersekongkol untuk mencelakaiku. Hanya karena Ardi iri dengan posisikuu dan Nala tidak suka dengan keberhasilanku, sudah menjadikan mereka galap mata. Ayah Nala sendiri yang menjadi saksi seperti di cerita Nala yang begitu sempurna buron. Ternyata justru dialah yang tega membuat mobilku bermasalah.
Rasa sakit karena kehilangan pekerjaan bagiku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan rasa sakitku karena pengkhinatan dua orang yang selama ini aku berikan kepercayaan penuh.
Tidak semua yang kita anggap baik itu benar-benar tulus. Ketika mereka ada kepentingan pribadi yang menurut mereka harus diperjuangkan kadang mereka bisa menghalalkan segala cara. Tidak terkecuali menkhianati teman sendiri.Â