Aku tersipu, agak gugup ternyata Pak Yoga tak lepas menatapku. Ia benar-benar pandai berkomunikasi, ketika berbicara selalu menatap lawan bicara dengan pandangan dan mimik muka sangat menyenangkan. Sopan dan mengagumkan.
Ah, aku terpukau.
"Hey! bengong!"
Suara itu mengagetkanku. Ah... rasanya aku malu sekali, tertangkap basah sedang asik memandangi pak Yoga.
"Eh, gak apa-apa, Pak."
Aku menjawab sekenanya. Pak yoga kembali tersenyum.
"Pulangnya ke arah mana?"
Pak Yoga kembali bertanya.
"Ke jalan Batu Jajar Pak."
Pak Yoga menuntun sepedanya, melangkahkan kaki. Ia berjalan mengimbangi langkah kakiku.
"Saya juga pulang dengan arah yang sama. Dua tahun terakhir ini saya tinggal di Panti, yayasan milik paman saya. Mengasuh anak-anak yatim setiap hari."