Mohon tunggu...
Diantika IE
Diantika IE Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis, Blogger, Guru, Alumnus Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Menulis di Blog Pribadi https://ruangpena.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kartini

21 April 2020   11:19 Diperbarui: 21 April 2020   11:45 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Neng... makan dulu!" teriak ibunya dari balik pintu.

Menyadarkan Ningrum pada perasaan lapar. Ini sudah pukul 10 lebih. Perutnya pun perlu diisi. Ningrum melangkahkan kaki menuju ruang makan. Ibu dan ayahnya sudah duduk di sana siap dengan santapan di piringnya.

"Kamu belum mandi?" tanya ayahnya.

Lelaki itu menggelengkan kepala, tidak habis piker, sesiang itu anak peremuannya belum menyempatkan mandi. Ningrum hanya bisa tersenyum malu.

"Belum, Ayah." Jawabnya.

Ningrum memang bukan perempuan yang suka berdandan apalagi ketika ia diharuskan untuk bekerja dari rumah. Sebuah kemerdekaan yang tiada tara untuknya. Ketika bekerja, berbagai tuntutan datang. Dari mulai keharusan berpenampilan menarik, berbaju rapi, sepatu hak tinggi, yang menyiksa kakinya.

Ningrum kini merdeka, tidak lagi harus berdandan berlebihan. Berdandan adalah sebuah kegiatan yang tidak terlalu disukainya. Menggunakan make-up tebal, berlipstik, apalagi menggunakan eyeliner di matanya merupakan sebuah beban yang besar untuk nya. Namun apa boleh buat itu harus ia lakukan demi agar tidak ditegur atasan, saat tampil di depan klien atau  saat bertemu dengan orang-orang penting lainnya.

"Bu, hari ini hari Kartini. Apakah aku termasuk Kartini masa kini?"

Tiba-tiba pertanyaan itu terlontar begitu saja di tengah kunyahannya. Nasi goreng di piringnya masih mengepul mengeluarkan aroma lezat.

"Iya...." Jawab ibunya.

"Kamu Kartini masa kini dong, Nak," ujar ayahnya menimpali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun