Dalam tradisi ini mengatakan bahwa bahasa adalah mewakili suatu pemaknaan terhadap benda. Jadi, satu kata saja sudah dapat memberikan pemaknaan pada suatu hal yang ingin dimaknai.
Fenomenologi membuat pengalaman nyata sebagai data pokok sebuah realitas. Semua yang dapat Anda ketahui adalah apa yang Anda alami. “Fenomenologi berarti membiarkan segala sesuatu menjadi jelas sebagaimana adanya.”
Tiga Prinsip Dasar Fenomenologi :
•Pertama, pengetahuan ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar kita akan mengetahui dunia ketika kita berhubungan dengannya. •Kedua, makna benda terdiri atas kekuatan benda dalam kehidupan seseorang. •Ketiga, bahasa merupakan kendaraan makna.
Adapun varian dari tradisi Fenomenologi adalah :
1. Fenomena Klasik, percaya pada kebenaran hanya bisa didapatkan melalui pengarahan pengalaman, artinya hanya mempercayai suatu kebenaran dari sudut pandanganya tersendiri atau obyektif.
2. Fenomenologi Persepsi, percaya pada suatu kebenaran bisa didapatkan dari sudut pandang yang berbeda-beda, tidak hanya membatasi fenomenologi pada obyektifitas, atau bisa dikatakan lebih subyektif.
3. Fenomemologi Hermeneutik, percaya pada suatu kebenaran yang ditinjau baik dari aspek obyektifitas maupun subyektifitasnya, dan juga disertai dengan analisis guna menarik suatu kesimpulan.
Tradisi 6 : Semiotik (Semiotic Tradition)
Konsep dasar yang menyatukan tradisi ini adalah tanda yang didefinisikan sebagai stimulus yang menadakan atau menunjukkan beberapa kondisi lain, seperti Ketika asap menandakan adanya api.
Konsep dasar kedua adalah symbol yang biasanya menandakan tanda yang kompleks dengan banyak arti, termasuk arti yang sangat khusus.
Beberapa ahli memberikan perbedaan yang kuat antara tanda dan symbol. Tanda dalam realitasnya memiliki referensi yang jelas terhadap sesuatu, sedangkan symbol tidak.
Para ahli lainnya melihatnya sebagai tingkat-tingkat istilah yang berbeda dalam kategori yang sama. Dengan perhatian pada tanda dan symbol. Semiotic menyatukan kumpulan teori-teori yang sangat luas yang berkaitan dengan bahasa, wacana dan Tindakan-tindakan nonverbal.
Semiotik selalu dibagi ke dalam tiga wilayah kajian yaitu Semantik, Sintaktik dan Pragmatic semantik.
Jenis -jenis semiotik ini antara lain : Semiotik Analitik, Diskriptif, Faunal Zoosemiotic, Kultural, Naratif, Natural, Normatif, Sosial, dan Struktural.
Tradisi 7 : SosioKultural
Pendekatan Sosiokultural terhadap Teori Komunikasi menunjukkan cara pemahaman kita terhadap makna, norma, peran, dan peraturan yang dijalankan secara interaktif dalam komunikasi.