Mohon tunggu...
Dian Muliana
Dian Muliana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bapak 3 orang anak yang hobby photography dan menulis. alamat web : http://www.dianmuliana.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tembus 2 Perguruan Tinggi Negeri

25 Oktober 2016   22:57 Diperbarui: 26 Oktober 2016   00:31 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah semua tenang, jam 2:00 saya telpon anak saya, sekalian membangunkannya untuk sahur, “Assalamualaikum, Mas Kamu lulus, kamu di terima di UNDIP" kabar ini mengawali pembicaraan saya di telpon.

“ Iya Pak, Alhamdulillah, Mas Kukuh juga sudah lihat, apakah ibu sudah tau..?"

“Ibu kamu sudah tahu, kamu pulang ya besok, ibu kamu sudah kangen?"

Setelah anak saya pulang kerumah, di suatu sore setelah shalat taraweh, kami berkumpul di meja makan, saya bertanya ke anak saya, “ Mas bagaimana ceritanya kamu bisa lulus test di UNDIP...?

Anak saya mengisahkan perjalanan  yang menurut saya berbau Spiritual :

ini ceritanya :

Setelah 4 kali gagal test ujian masuk PTN yang di inginkan, Mas Kukuh Sedih banget. Mas Kukuh shalat malam, dan berdoa kepada Tuhan, mohon agar di mudahkan dalam mengikuti UTUL GAJAHMADA dan UM UNDIP.

Malam itu Mas Kukuh bicara kepada Tuhan, Ya Tuhan Mas Kukuh sudah belajar mati matian, sekarang saatnya Mas Kukuh Pasrahkan semua kepada Tuhan. Ya Tuhan berikanlah yang terbaik buat Mas Kukuh, apapun itu akan Mas Kukuh terima.

Lalu tiba tiba hati Mas Kukuh tenang banget, keinginan dan EGO Mas Kukuh yang kuat itu seakan akan hilang, berganti dengan kepasrahan kepada Tuhan. Malam itu Mas Kukuh bisa tidur dengan nyenyak dan tidak lagi gelisah seperti biasanya.

Pagi itu Mas Kukuh berangkat ikut UTUL UGM dengan hati yg ringan, beban yang begitu besar menghimpit, yang membuat  gelisah, hilang entah kemana. Mas Kukuh duduk di meja yg sudah di tetapkan, pengawas membagikan soal dan lembar jawaban.

Mas Kukuh berdoa dulu sebelum membuka lembar soal, lalu tiba tiba terbayang wajah Ibu, Wajah Bapak, Wajah adik laras, Wajah adik Cahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun