Mohon tunggu...
Diana Tutut
Diana Tutut Mohon Tunggu... Petani - Haii

Numpang ngombe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sedayu Biru

23 Desember 2017   13:54 Diperbarui: 23 Desember 2017   13:57 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Kau tau itu" Dia meneteskan air matanya

" Aku sudah tak menyakini pengharapan itu, terlalu malu" Katanya

"Aku akan mengatakan pada orang tuamu, meminta restu padanya"

"Apa maksudmu?"

"Aku ingin kita hidup bersama"

"Bagaimana jika orang tua ku menolak?"

" Aku akan tetap tinggal di sana menjadi nelayan. Hidup sebatang kara."

"Kau terlalu gila Fir, Pergilah!" Dia menutupi derai air matanya. Lalu masuk dan mengunci pintu meninggalkanku.

" Ayoklah kita pulang bersama Siti" ibaku. Suara tangis terdengar di balik pintu.

"Iya aku akan menjadi orang gila disana. Menunggumu!"  seruku

>>>

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun