Mohon tunggu...
Diana Nurissaadah
Diana Nurissaadah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Dins

Mahasiswa Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jahe (Zingiber Officinale): Tanaman Obat Keluarga Sejuta Khasiat

26 Februari 2022   13:37 Diperbarui: 26 Februari 2022   13:45 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perizinan dalam melaksanakan kegiatan ini di dapatkan dari Ketua RT dan RW setempat dan disambut dengan senang dan sangat baik akan adanya kegiatan ini. Tanaman Toga berupa jahe di tanam disekitar pinggir jalanan desa dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar. Identifikasi masalah didapatkan dan dirumuskan berdasarkan hasil observasi lingkungan.

PEMBAHASAN

Kelurahan Karangmalang merupakan salah satu kelurahan yang terletah di Kecamatan Mijen Kota Semarang. Kelurahan ini berada pada ketinggian 300 m dpl dari permukaan laut, dengan luas wilayah keseluruhan 202,805 ha, terdiri dari 3 RW dan 12 RT. Kelurahan Karangmalang sebagian wilayahnya berfungsi sebagai perumahan tempat tinggal, persawahan dan tegalan, bagian yang tidak terpisahkan dari Pemerintah Kota Semarang (Data Geografis dan Kependudukan Kelurahan Karangmalang).

Kelurahan Karang malang termasuk di wilayah pegunungan yang dikelilingi perbukitan dengan keadaan lingkungan yang lembap dan relatif dingin. Sehingga memungkinkan tanaman Toga berupa jahe (Zingiber Officinale)  yang dipilih untuk ditanam bisa hidup subur tanpa adanya perawatan khusus. 

Tanaman jahe (Zingiber Officinale) dipilih karena selain mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan khusus tanaman ini juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, terutama dalam rangka meningkatkan imunitas di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Tanaman jahe (Zingiber Officinale) adalah tanaman rempah yang berasal dari Asia Selatan, yang sekarang sudah tersebar ke seluruh dunia. 

Di Yunani, jahe digunakan pertama kali sebagai obat herbal untuk mengatasi penyakit vertigo, mual-mual dan mabuk perjalanan. 

Pada abad ke 16, di Inggriis Raja Hendry ke VIII merekomendasikan jahe untuk mengatasi wabah penyakit (Plague). Di kawasan Asia, jahe telah dimanfaatkan sebagai bahan bumbu masakan dan obat tradisonal sejak ribuan tahun yang lalu. 

Di indonesia sendiri jahe banyak dibudidayakan secara intensif di daerah Bengkulu, Bogor, Magelang, Yogyakarta, dan Malang, serta dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahan obat herbal serta minuman penghangat badan. Sebagai bumbu masakan, kandungan zat gizi pada jahe dapat melengkapi zat-zat gizi pada menu utama serta dapat pula membantu melancarkan proses pencernaan (Ware, 2017).

Jahe merah mengandung minyak atsiri 2,58 -- 2,75%, paling banyak digunakan untuk industri obat -- obatan, disusul dengan jahe gajah dengan kandungan kandungan minyak atsiri 0,82 -- 1,68%, dan jahe emprit dengan 1,5 -- 3,3% minyak atsiri. 

Zat -- zat aktif yang terkandung dalam minyak atsiri antara lain: shogaol, gingerol, zingeron, dan zat-zat antioksidan alami lainnya memiliki khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti: masuk angin, batuk, kepala pusing, pegal-pegal, rematik, mual-mual, mabuk perjalanan, impoten, Alzheimer, kanker, dan penyakit jantung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun