Semarang, sebagai salah satu wilayah di Provinsi Jawa Tengah dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi, pusat ekonomi, pusat pemerintahan dan sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah menjadi hal yang sangat penting dalam upaya percepatan penanganan COVID-19.Â
Peran masyarakat dan peningkatan literasi dan pengetahuan pencegahan serta penanganan COVID-19 di tingkat individu maupun masyarakat menjadi salah satu strategis untuk mengurangi jumlah kasus positif COVID-19.Â
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan berbagai kegiatan kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program yang cukup mudah untuk dilaksanakan adalah penanaman Tanaman Obat Keluarga  (TOGA) (Hamidah,. Dkk, 2017).
Tanaman obat keluarga merupakan tanaman obat pilihan yang dapat tumbuh dan ditanam pada halaman atau pekarangan dilingkungan tempat tinggal (Siska. Dkk, 2022).Â
Tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan imunitas, menjaga kestabilan darah dan sebagai pertolongan awal pada saat mengalami gejala sakit ringan seperti demam dan batuk (Dolisgan, 2020). Â
Berdasarkan hal tersebut Mahasiswa KKN MIT-DR ke-13 kelompok 49 mengadakan program penanaman tanaman obat keluarga berupa tanaman jahe (Zingiber Officinale) di Kelurahan Karangmalang tepatnya di RW 1.
METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam melaksanakan penanaman tanaman obat keluarga dimulai dengan observasi serta melakukan perizinan kepada perangkat desa. Dilanjutkan survei lapangan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran secara garis besar keadaan wilayah Kelurahan Karangmalang tepatnya Dusun Sebumi, Gerung dan Gedungan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Berdasakan hasil kegiatan penanaman tanaman Toga yang telah dilakukan mahasiswa KKN MIR DR-13 kelompok 49 di lingkungan RW 1 Kelurahan Karangmalang tepatnya meliputi tiga Dusun yaitu Dusun Sebumi, Gerung dan Gedungan berjalan dengan baik.Â