Mohon tunggu...
Diana NovitaPermataSari
Diana NovitaPermataSari Mohon Tunggu... Guru - Guru/Pendidik

Menjadi pendidik di salah satu sekolah menengah kejuruan Negeri. Hobi utama membaca, sekarang sedang giat berlatih menulis, dan sangat suka jalan-jalan, kadang kulineran, dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Serial Geng Kopi Dalgona #9

12 Juli 2023   12:03 Diperbarui: 12 Juli 2023   12:26 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Nisa juga yang semangat ya!" kata Liyana akhirnya, seolah memecah keheningan, seolah juga sengaja mengalihkan pembicaraan yang rumit dan menyedihkan itu. Meskipun pembicaraan ke Nisa juga mungkin sama menyedihkannya, bahkan mungkin lebih parah lagi. 

"Lah, aku juga mau resign Mba." Kata Nisa.

"Jadi resign?!" tanya kami hampir bersamaan, hampir kaget bersamaan juga. 

Nisa mengguk-anggukan kepalanya, sambil tersenyum pasrah. "Aku mah kalau sekedar nombok-nombok pas praktik, mungkin masih bisa kuterima. Tapi masalahnya, sudah tidak dijamin bisa masuk ke data pusat pendidikan atau dapodik, ditinggal Mba-Mba teman seperjuangan ini, ketemu guru PPPK baru yang seperti itu, bosnya juga seperti itu lagi! Jadi hopeless di sini." kata Nisa sambil masih tersenyum lemah.

"Lah..duh..." kata Liyana yang kehilangan kata-katanya lagi, sambil masih mengerjakan pekerjaannya di laptopnya.

"Lah emang guru PPPK yang baru gimana?" tanya Liyana sambil menatap Nisa sejenak. "Aku sibuk izin mengurus pemberkasan PPPK-ku, sampai lupa tanya guru PPPK yang baru." kata Liyana lagi.

"Haha..parah ya Nis!" kataku masih sambil bekerja.

"Iya..beneran!" kata Nisa lagi. "Kemarin kan Mba Alia aja tanya apa, ada yang jawabnya sambil tertawa terbahak-bahak. Suaranya juga ada yang kenceng, seperti memenuhi ruangan ini dan mendominasi percakapan. 

Terus di grup WhatsApp tim itu kan ya, Mba sudah bisa baca sendiri, dia orang baru tapi sudah bisa nyindir-nyindir gitu bahasanya..." kata Nisa lagi.

"Lah, aku yang lebih sering di ruangan ini ya nggak nyaman lah ya." masih kata Nisa lagi.

"Iya, betul, banget, parah! Apalagi secara status, mereka sudah ASN dan PPPK, obrolannya lebih nyambung, mengenai absen lah, tunjangan lah, dan lain-lain. Lah, kita kalau pas duduk di sini, ya kaya obat nyamuk basah yang nyaris mati ya Nis. Di dalam nggak nyaman, tiba-tiba keluar juga tidak sopan." kataku, menambahi keterangan Nisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun