Hening lagi.
Tapi ada pesan masuk ke WhatsApp-ku.Â
"Gaiss, lusa ada kunjungan dari cabang dinas. Jadi kita diminta untuk menyiapkan produk unggulan kita. Oke Halima, jam kamu kupakai untuk produksi jenang lagi ya?" tanyaku.
"Asiik...siap!" kata Halima sambil tersenyum menatapku.
"Lho, sedang pada kumpul di sini ternyata?" tanya Bu Rosa, salah satu guru sekaligus pejabat senior, yang tiba-tiba berdiri di ambang pintu ruang guru tim kami.
Dinda dan Liyana langsung bangun. Nisa juga segera menurunkan kakinya.Â
"Iya Bu." jawab Dinda. Dinda sendiri langsung berdiri dan mempersilakan Bu Rosa untuk duduk di kursinya Liyana. Ia sendiri gabung Liyana duduk di bawah.
"Kebetulan kalau sedang berkumpul kalau begitu. Baru saja saya dapat info, bahwa dua minggu lagi, hari Jumat-Sabtu-Minggu nanti akan ada pameran di sekolah kita, karena sekolah kita ditunjuk sebagai tempat pembukaan lomba. Nah, untuk itu, mohon teman-teman siapkan produk unggulan kita ya.Â
Semua produk dibuat. Dan dalam jumlah besar, karena untuk tiga hari. Produk itu selain untuk dijual, juga untuk tamu-tamu undangan. Bagaimana, siap ya?" kata bu Rosa.
Kami semua bengong.Â
"Lah, pemimpin gimana Bu?" tanya Liyana akhirnya.