"Aku dong!" kata Halima sambil menengok ke arahku.Â
"Asiiapp...nanti kalau aku produksi lagi ya! Soalnya siswa-siswa yang kudidik, ada tiga kelas, masing-masing hampir sudah lima kali produksi." kataku.
"Aku juga Mba..!" kata Nisa.
"Siap, siap!" Kataku tersenyum sumringah.
"Jamku sekalian itu, dipakai buat produksi!" kata Dinda yang masih merebahkan setengah badannya, seolah mengigau di tengah tidurnya.
"Nggak mau..jam kamu terlalu pendek. Nanti siswa baru menimbang bahan, udah ganti jam mata pelajaran lain." kataku.
Hening sejenak lagi.
"Nisa, menurut Nisa, Wilis kalau dimintai tolong untuk melakukan pembukuan keuangan, kira-kira mau atau tidak ya?" tanyaku pada Nisa lagi.
"Mau lah Mba, bilang aja!" kata Nisa.
"Siap, nanti kuhubungi. Ini semua transaksi kucatat sih, tapi kan aku bukan ahli pembukuan keuangan, jadi berantakan. Jadi mending kuserahkan Wilis yang ahli kan?"
"Ya, bener banget Mba!"