"Ya..aku juga mikir-mikir lah ya. Emang aku mau bunuh diri apa, menjual produk sekolah secara terang-terangan dan terbuka gitu." Tambahku lagi.Â
"Permisi..kopinya, Bapak, Ibu!"Â
"Ah, pas sekali momennya. Sini bawa masuk!" Kata Liyana. "Untuk mendinginkan kepala! Itu yang bayar Tika ya!" Kata Liyana lagi.
"Siap Bu!"
Tika mengeluarkan uangnya dan membayar kopi tersebut.
"Ayo ngopi saja gaiss! Daripada panas ini kepala!" Kata Liyana lagi.
Halima menatapku dan Tika, kemudian kami tertawa bersama.
"Ayo.."
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H