Mohon tunggu...
heri af
heri af Mohon Tunggu... Dosen - Traveller- visual design n art

Dosen Fotografi dan Dkv, Mahasiswa aktif pasca sarjana magister ilmu komunikasi, Ketua Alumni SR, Sekjen Alumni Pecinta Alam SMA, Mantan pekerja tv, kontributor foto komersil, konten kreator dan penggiat sosial. I'm a postmodernism, skuteris and i dream journey to pacific crest trail and rest to Andorra...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Parallax (8) Black And White

27 Agustus 2021   21:45 Diperbarui: 27 Agustus 2021   23:28 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Waduh...lo yang bener aja Boy.." Aku protes.

Akhirnya lewat percakapan panjang, ternyata Irish mengalami shock akibat melihat pemandangan yang cukup mengganggu alias Disturbing Picture, dimana waktu Kita menyusuri jalan raya banyak korban yang luka dan meninggal diletakkan di pinggir jalan. Ceceran darah, ternyata yang bikin Irish shock. Berarti Irish memang gak cocok menjadi foto jurnalis. Kalau si Bayu pasti cocok, buktinya dia sepanjang hari kelihatan baik-baik saja. Bahkan sering tertawa-tawa membanyol. Tapi tentu tidak dia pertunjukkan di depan para korban gempa. Bisa dijumroh sama batu bata. Dan Aku gak mau ngakuin dia temen. Hehehe.

"Ya udah sekarang kamu sholat deh Ris.." Aku mencoba memberikan saran agar dia lebih tenang. "Setelah itu kamu istirahat. Jangan diinget-inget lagi ya kejadian tadi siang.Kita berdua tidur di teras. Kalau ada apa-apa panggil Kita ya..!"

Malam itu Aku dan Bayu susah tidur, padahal malam sudah merangkak ke tanggal baru.

"Besok Kita turing saja ya bro..!" Aku lihat Bayu sibuk dengan handphone nya. "Lo dengar omongan Aku gak? Kita jangan kembali ke wilayah bencana. Kita ke sini mau liburan, mau hunting budaya dan wisatanya. Bukan mau motret bencana. Its oke sih, Aku juga dapatin beberapa gambar yang menurut Aku bagus. Tapi Aku memandang dari segi art dan keindahannya meski dalam bencana sekalipun."

Bayu memandang Aku. So sweet banget pandangan bocah ini.

"Pengalaman hari ini terasa banget, sudah belajar tentang foto jurnalistik secara langsung! Tapi Aku juga gak senaif itu untuk kembali ke wilayah bencana karena Aku gak mau Irish trauma seperti yang dia perlihatkan tadi.  Se tomboy-tomboy nya anak itu. Tetap cewek juga"  

Alhamdulilah Bayu sependapat dengan Aku. Kita toss. Tapi gak enak banget akhirannya...

"Lo pacarin aja Kan, asal lo bisa jamin persahabatan Kita bertiga gak rusak..!"

Ahh Aku gak mau dengar itu.

"Nyatanya menjadi fotografer jurnalistik itu berat, apalagi jika  lu lemah." 

 

To Be Continued

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun