Setelah kejadian itu semua tenang. Fidya dan ibunya tetap melakukan kebiasaannya sholat malam dan mengaji sementara mereka pun setia dengan mengganggu dengan cara mereka. Terkadang sebilah pisau melayang ingin menikam Rindia atau Fidya ketika saat mereka tertidur pulas. Pak Didu mengatakan gantian tidurnya dagar tidak terjadi sesuatu, maka mereka tidur bergantian dan sholat selalu bersama dan mengaji bersama. Sepatu tentara di langit-langit setiap malam pasti hadir terkadang mereka meloncat dari bawah ke arah langit-langit dengan suara yang keras sekali, Fidya dan Ibunya yakin horor ini akan menjadi kehidupannya selama setahun atau bertahun-tahun biarlah Allah saja pengatur semuanya.
##### finished#####