Mohon tunggu...
Diah Rumini
Diah Rumini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Orang Biasa

Setiap kata memiliki makna.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Poster: Kakek Joko Mencari Juki!

21 Oktober 2024   20:01 Diperbarui: 22 Oktober 2024   06:47 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh sawah yang mulai menguning, hiduplah seorang kakek bernama Joko. Kakek Joko sudah berusia delapan puluh tahun dengan tubuh yang kurus, rambut putih berantakan, dan kacamata bulat yang selalu melorot di hidungnya. Ia tinggal sendiri di sebuah rumah sederhana. Rumah itu, setiap sudutnya dipenuhi dengan kenangan masa muda dan foto-foto anak-anaknya.

Suatu sore, Kakek Joko duduk di teras rumahnya. Ia memandangi jalan setapak yang mengarah ke desa. Ia merindukan anaknya, Juki yang sudah merantau ke kota besar selama beberapa tahun. Setiap kali ia melihat anak-anak bermain di luar, rasa rindu itu semakin menggerogoti hatinya.

"Duh, Juki... kapan kau pulang?" Kakek Joko bergumam sambil mengusap kacamata.

Tiba-tiba, suara tawa mengalihkan perhatiannya. Kakek Joko melihat seorang anak kecil bernama Unyil yang berusia sekitar tujuh tahun, berlari-lari sambil mengejar ayam. Unyil adalah anak yang ceria, penuh energi, dan selalu berhasil membuat Kakek Joko tersenyum.

"Unyil!" panggil Kakek Unyil, "Ke sini sebentar!"

Unyil menghentikan larinya, mengernyitkan dahi, dan berlari menghampiri Kakek Joko dengan langkah ringan. "Ada apa, Kakek?"

Kakek Joko tersenyum, "Kau tahu, kan, Juki, anakku? Dia belum pulang dari kota. Aku sangat merindukannya."

Unyil mengangguk, "Iya, Kakek. Tapi kenapa Kakek tidak pergi ke kota? Biar ketemu!"

Kakek Joko menggelengkan kepala, "Aku sudah tua, Nak. Jaraknya jauh, dan aku tidak tahu jalan ke sana."

Unyil berpikir sejenak. "Tapi aku bisa bantu Kakek! Kita bisa bikin rencana!"

Kakek Joko tersenyum lebar. "Oh, kamu ini pintar sekali, Unyil!  Apa rencanamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun