Pertanyaannya sekarang adalah, apakah pengalaman ini pun bisa berlaku bagi anak-anak lain? Ya, belum tentu juga. Ini mengapa saya selalu menekankan kepada setiap orang tua bahwa kemampuan bawaan setiap anak unik dan berbeda satu dengan yang lain.
Naluri berbahasa merupakan sebuah bukti adaptasi kompleks yang memudahkan kita untuk menyelaraskan komunikasi yang jelas antara satu dengan yang lain.
Apa yang disuguhkan oleh Noam Chomsky, seorang pakar linguistik dari Institut Teknologi Massachusetts telah menjadi titik balik perubahan konsep lama yang berlaku. Yaitu konsep pembelajaran yang kemudian menyamarkan proses naluriah seseorang. Chomsky kembali menempatkan naluri sebagai bagian dari pembelajaran awal manusia terhadap bahasa.
Syarat universalitas pada kemampuan anak-anak berbicara dan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari tanpa memahami tata aturan gramatikal yang baku inilah yang menjadi dasar bagaimana naluriah seorang anak manusia mempelajari bahasa.
Perbedaan Naluri dan Kesadaran Diri dalam Proses Belajar
Pemahaman masyarakat awam mengenai naluri adalah frasa yang biasanya digunakan pada binatang non-manusia. Seperti halnya laron, bila saat musim hujan sering terlihat banyak yang berdatangan. Ini merupakan wujud respon dari insting atau naluri rayap reproduksi. Baik laron jantan maupun betina mengikuti insting mereka menuju cahaya lampu. Sama halnya dengan fakta bahwa gen membentuk anatomi tubuh manusia.
Akan tetapi bagaimana perilaku manusia ditentukan oleh gen adalah paradigma baru.
Begitu pun paradigma naluri yang turut membangun perilaku manusia adalah hal yang baru. Maka tidak menutup kemungkinan ada begitu banyak pihak yang belum menyepakati pandangan baru ini. Tapi, tak mengapa.
Meski demikian, tahukah Anda bahwa di dalam kromosom 7 terdapat satu gen yang memiliki instruksi mengenai bagaimana manusia bertahan hidup menggunakan naluri.
Seiring proses evolusinya perkembangan kognisi manusia dibawa pada fase kesadaran diri (consciousness).Â
Dengan kesadaran diri yang merupakan hasil kerja otak rasional, maka individu mampu melakukan pembelajaran. Belajar merupakan perilaku manusia yang didapat dari pembelajaran pengalaman.Â
Pada dasarnya bukan hanya pembelajaran bahasa. Kognisi manusia mulai berkembang menjadi lebih kompleks. Bahkan menjadi lebih kompleks bila dibandingkan dengan binatang non manusia. Seperti halnya, bonobo, simpanse, atau binatang lain yang mempunyai kesadaran diri.