Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Siapkah Anak Anda Berkolaborasi dalam Dunia yang Kompetitif?

23 Juli 2022   07:06 Diperbarui: 23 Juli 2022   16:12 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah sibuknya anak-anak belajar mengenali emosi, mereka pun harus mengenal apa itu keadilan. Adil sesuai dengan peraturan yang mereka kenali.

Sebagai seorang pakar psikologi yang bergelut dalam masalah keluarga dan anak, Sally Beville Hunter PhD dari University of Tennessee, Amerika  melakukan sebuah studi. Dalam riset tersebut ia melibatkan anak-anak pada usia 5 tahun. 

Dari riset tersebut ditemukan fakta bahwa bagi anak-anak usia 3-5 tahun, peraturan bukan hanya sebagai alat pengatur ketaatan. Peraturan, oleh anak-anak dipandang sebagai sebuah objek yang dapat mendatangkan kegembiraan atau kesedihan.

Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan struktur otak anak dalam rentang usia 3-6 tahun masih belum sempurna. Bagian otak yang berfungsi sebagai pengambil keputusan, yaitu neokorteks sedang mengalami perkembangan.

Yang perlu menjadi catatan penting bahwa pada usia inilah anak-anak mulai belajar bersosialisasi. 

Bagaimana ia dengan cepat menduplikasi; meniru setiap perkataan maupun tingkah laku orang-orang di sekitarnya.

Maka bukan hal yang aneh apabila seorang anak pada usia tersebut gagal dalam memenuhi sebuah peraturan maka ia akan bersedih. 

Sejurus dengan Hunter, Chintya E. Johnson dari Carolina State University mengembangkan sebuah riset tentang arti kompetisi pada anak-anak usia 5 tahun.

Dari riset tersebut didapati bahwa sebenarnya anak-anak ingin mendapatkan kemenangan dan lebih unggul dari kompetitor mereka yang adalah teman-teman mereka sendiri.

Uniknya, didapati pula ada beberapa anak yang akan merasa sangat senang bila mereka menang. Tetapi bila mereka kalah, mereka tidak akan berminat lagi dalam berkompetisi.

Kompetisi Indah dalam Sebuah Kolaborasi

Sekitar tahun 1800-an para pemerhati dan para ahli psikologi telah menyarankan bahwa kerja sama atau kolaborasi merupakan wujud perilaku yang lebih menguntungkan. Bentuk kompetisi dalam kelompok justru akan membuat individu semakin rentan jatuh dalam upaya mempertahankan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun