Salah satu unsur penting dalam kecerdasan emosi adalah interaksi sosial. Sedangkan faktor yang menentukan berjalannya interaksi sosial adalah kontak sosial dan komunikasi.
Tanpa mengesampingkan kecerdasan intelektual maupun spiritual, kali ini saya tertarik membawa kita bersama belajar tentang interaksi sosial yang sangat berhubungan erat dengan kecerdasan emosional.Â
Nah apa hubungannya kecerdasan emosional dengan kecerdasan sosial? Let's cekidot!Â
Kecerdasan Emosi Penting Bagi Otak Rasionalitas
Pada waktu-waktu yang lampau, saya pernah menjadi bagian dari twitwar. Rasanya saya benar-benar puas bila opini saya diterima oleh lawan. Seru.Â
Hingga suatu ketika saya menemukan satu pertanyaan yang menggantung dalam benak saya. Lalu muncul pertanyaan dalam diri saya : apa manfaat kepuasan twitwar bagi saya? Adakah manfaatnya bagi liyan? Sampai sejauh mana manfaat tersebut dirasakan?Â
Semakin ke arah masa kini, kerap kita jumpai cuitan warganet yang menumbuhkan kompetisi bagi warganet lain. Seakan menggulirkan bola panas di tengah badai angin kencang.Â
Mengapa banyak orang seringkali gampang terpicu menanggapi cuitan warganet lain? Uniknya, kita semua tahu mungkin karena terdorong emosi. Demi membaca ataupun mendengar kabar yang tidak nyaman, langsung mencuit begitu saja.Â
Ya, kemudian muncul pertanyaan lagi. Bagaimana perasaan mampu menggulung respon kita sedemikian rupa sehingga muncul keputusan cepat untuk mencuit?Â
Joseph Le Deux, seorang ahli saraf di Center of Neural Science di New York University membuat terobosan baru dalam dunia sains. Ia mengadakan penelitian yang menumbangkan paradigma lama mengenai peranan perasaan dan akal dalam diri manusia.Â
Paradigma lama menganggap bahwa nalar bekerja sedemikian rupa bebas dari perasaan atau emosi. Sementara, paradigma baru membawa pemahaman bahwa penting bagi kita menyesuaikan emosi dan rasionalitas.Â
Seberapa banyak dari kita memahami bahwa emosi terlibat dalam setiap keputusan kita? Terkadang tanpa sadar, kita merespon dengan cepat pada suatu peristiwa dengan didasari oleh emosi.Â