#3 Seperti dalam lead saya, our connection determines our future. Bila saya boleh terjemahkan secara bebas: hubungan kita menentukan masa depan kita.Â
Kembali membuka diri pada relasi yang pernah ditinggalkan karena pernah terisolasi dalam hubungan toksik. Kembali terhubung dengan rekan-rekan, komunitas, saudara, atau keluarga. Lingkungan yang aman. Lingkungan yang dapat membantu untuk bertumbuh.Â
Bila perlu, terhubunglah dengan ahli kesehatan profesional yang dapat membantu kita untuk pulih. Kita akan mendapatkan treatment yang tepat. Go seek for help.Â
Mari berwelas asih pada diri kita. Tidak mudah? Perlu perjuangan? Merawat memang bukan hal yang mudah. Terlebih merawat luka dalam diri kita. Kadang terasa perih, kadang ingin berhenti. Kadang ingin mengulang lagi hal yang "seru" dalam hubungan kita dulu.Â
Kadang pun kita ingin sesegera mungkin menjalin hubungan baru dengan orang baru. Hmm, perlu diingat, bila luka belum sembuh benar, kita akan berpotensi untuk menjadi pelaku atau kembali terjebak dalam hubungan toksik yang seperti dulu dengan orang yang baru.Â
So, pastikan luka itu sembuh. Paling tidak, kita bisa mengingat atau bercerita tentang pengalaman buruk tersebut tanpa ada rasa sakit hati dalam diri kita.Â
Selamat menjalani proses hayat kita. Selamat bertumbuh bersama.Â
Salam sehat, salam sadar.Â
Penulis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H