Saya malah jadi teringat pada salah satu tulisan Acek Rudy Sang Numerolog kondang seantero jagat Raya (biarkan saya menulis nama anak  Papip Aris - Mamim Kinan).Â
Bacalah kiranya artikel Acek Rudy yang judulnya membiru ini "Saya Korban Puber Kedua. Bagaimana dengan Kamu?"
Nah, kontan saja saya membalas artikel nyentrik Acek Rudy dengan tulisan lawas saya yang alangkah baiknya Anda baca terlebih dahulu, " Melihat Sisi Menguntungkan di Balik "Puber Kedua: Midlife Crisis".
Pada tulisan  saya tentang midlife crisis tersebut, saya teringat ada salah satu pertanyaan yang menggelitik saya. Menanyakan apakah berarti selingkuh, jatuh cinta lagi itu karena midlife crisis?Â
Kali ini ijinkan saya membayar hutang jawaban saya.Â
Mari kita bahas topik yang saya bikinkeun sendiri : Perselingkuhan.Â
Dari faset manapun, fenomena sosial yang terjadi sejak purbakala ini sepertinya benar-benar tokcer menyatukan nusa dan bangsa.Â
Tapi, tunggu dulu, Sobatku. Sedikit pembuka...Â
Manusia pada dasarnya ingin selalu mendapatkan kejelasan mengenai segala peristiwa dalam kehidupan. Apabila datang peristiwa yang dirasa tidak pasti, akan membuahkan pertanyaan.Â
Pertanyaan yang ditujukan untuk mencari kejelasan tentang apapun yang sedang terjadi. Sedang jawaban yang muncul terkadang malah tidak ada hubungannya dengan permasalahan yang ada.Â