Yha, entah dari mana datangnya cinta. Menurut kamus saya pribadi, Â dari mata turun ke jidat. Maap, bukannya apa, tapi semua kan harus dilogika, jangan maen baperan mulu...
Pada saat mana datangnya virus, menular dari siapa, atau bagaimana si virus itu mendiami ruang tubuh para residen paru tersebut, itu bukan hal yang pantas untuk diperdebatkan.
Bagi para Ndoro birokrat pemimpin rakyat, saya nyuwun tulung, minta tolong, kalau menyampaikan informasi ya, mbok yha yang faktual, terpercaya, ga usah hiperbola dengan mengatasnamakan apapun sebagai apologetika.
Cekak aos saja, situasi ini memang pelik. Segalanya tak dapat diduga. Saya juga yakin bahwa tidak ada sesuatu pun yang pasti di dunia ini selain ketidakpastian itu sendiri.Â
Jadi, daripada stress menggagas yang tidak pasti, sesuatu yang tak mampu kita kendalikan, lalu depresi karena menimbun kekuatiran, mending kita lakukan yang bisa kita kendalikan.
Jaga diri, ikuti protokol kesehatan, dho manuto, komsumsi berita seperlunya saja, hidup hemat, kalau bisa berbagi, berbagilah...
Cekap semanten, cukup sekian saja wigati yang ingin saya sampaikan kepada Baginda semua. Monmap, kalau seandainya curcol saya kebablasan...
Dari Solo bagian selatan, salam hangat penuh hormat,
Saya
Sumber :Â
kompas.com (14/07/2020)