Tenang, tenanglah jiwaku)
Guncangan hebat melanda Ny. Spafford. Ia tak mengerti harus merasa apa lagi selain luka yang begitu dalam. Lidahnya kelu menelan rasa putus asa yang menggoresi kanvas hatinya. Beberapa luka menggurat tubuh wanitanya.Â
Dilihatnya nanar Horatio yang kini menggenggam jemari tangan bekunya. Perlahan dari bibir tegar seorang wanita, Anna berkata lirih,"Tuhan memberiku empat anak perempuan. Sekarang mereka diambil dariku. Suatu hari nanti aku akan mengerti mengapa."
Horatio memeluk kembali tubuh istrinya dalam dekapan terdalamnya. "Kita tidak kehilangan anak-anak kita. Kita hanya berpisah dengan mereka untuk sementara."
***
*Solo....Tuhan hadir bukan hanya di balik bilik kegembiraan kita, namun Ia juga bertahta di atas riuhnya badai dalam hidup kita.
**Terinspirasi dari sejarah penulisan lagu hymne klasik karya Horatio Spafford bersama D.L Moddy, It Is Well With My Soul.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H