Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ode Buat Si Anak Jalanan

19 Februari 2020   21:21 Diperbarui: 19 Februari 2020   21:26 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Susu. Kemaren mbak Narti cuman dapet 75, ga bisa buat bli susu kotak. Padahal cuman 2 ribuan doang, Bang,"

"Dasar pengemis. Mo punya duit banyak, tetap aja jadi pengemis," jawab Bang

"Abang pulang ga malam ini?"

"Mungkin, Men," jawab Bang Yanto asal-asalan. "Aku harus ketemu Eneng." 

"Bang Eneng? Hhh, tidur di emperan lagi, Bang?"

"Nanti Abang pulang, kalau sudah waktunya pulang," tak pernah ada jawaban pasti dari Bang Yanto. Selalu saja begitu.

"Pulang, Bang. Rumah sepi,"

Bang Yanto menatap Amen sebentar. Pandangan yang datar. Hanya pandangan, tak disertai dengan sepatah kata pun juga.

Tangan bertatonya mengusap pelan wajah tua termakan usia. Lipatan kulit hasil karya miras terlihat di raut muka yang memandang jauh ke sebrang jalan. Raut muka Bang Yanto yang letih memenuhi batin Amen.

Sebentar ia tersenyum pada beberapa anak jalanan dengan dandanan kumal, sepatu boot, dan model rambut seperti sapu punya mak Ijah empunya warung kopi di sebelah rumah.

Sesekali seyum itu diiringi dengan kata,"Yok..." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun