Mohon tunggu...
Diah Dyo
Diah Dyo Mohon Tunggu... Guru - Emak tangguh

Lebih menyukai cerita dengan akhir bahagia, dan berharap bisa membawa kebahagiaan untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Kazumi and Friends

4 Oktober 2023   17:34 Diperbarui: 4 Oktober 2023   17:42 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gue sih gak pernah ngerasa punya musuh. Si Maur tuh yang musuhnya banyak, kan siapa aja diomelin sama dia"

Maura yang awalnya merasa kasihan terhadap Kazumi mendadak mendelik dan memutar matanya. Dengan nada disabar-sabarkan dia menyentuh kening (dibaca menoyor) Kazumi.

"Eloo, Cumi! BUKAN GUE!"

"Beeuuh, lo kalo lagi ngomel gitu kaya emaknya Cinderalla, Mau.  Sadeees!  Ya udah sih, biarin aja.  Itu kan namanya fitnah.  Gak usah direspon.  Nanti yang nyebarin fitnahnya senang." Jawab Kazumi tak acuh.

"But they said that you are ..." Sky yang sedari tadi diam akhirnya ikut bicara walaupun tidak bisa menyelesaikan kalimatnya.

"But I am not. You guys know that too.  So, who cares!" Balas Kazumi santai. 

Awalnya dia memang kesal dan sedih membaca komen yang ditulis oleh akun yang dia yakin adalah akun palsu dan juga bukan termasuk pengikutnya.  Tapi kemudian Kazumi ingat, kalau dia tidak melakukan kenapa harus takut.  Bundanya pernah bilang, kalau kita memang tak akan bisa menyenangkan semua orang, nah orang ini sepertinya salah satu yang tidak senang dengan dirinya.

"Udahlah ga usah dipikirin. Yuk, lanjut main lagi."

"Yuk!" Sky langsung mengambil bola dan mulai mengoper bola basketnya ke Kazumi. Sky memang sengaja mengalihkan perhatian Kazumi agar tidak lagi memikirkan tentang hoax yang membawa nama gadis yang memiliki nama jepang namun bertampang bule ini.

****

Ketika sampai di sekolah pada keesokan harinya, Kazumi mendapatkan banyak tatapan yang tidak biasa dari siswa-siswa di sekolahnya.  Walaupun banyak yang bersimpati, namun tidak sedikit juga yang memberi tatapan yang menghakimi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun