Mohon tunggu...
Diah Dyo
Diah Dyo Mohon Tunggu... Guru - Emak tangguh

Lebih menyukai cerita dengan akhir bahagia, dan berharap bisa membawa kebahagiaan untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tertinggal di Tokyo

30 April 2023   20:40 Diperbarui: 30 April 2023   20:43 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil minum dan mengobrol, Hiro menyarankan agar mereka bekerja sama untuk mendapatkan uang cepat, sehingga Hanna dapat membeli tiket ke Amerika Serikat.

"Apakah kamu sudah mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan sambil menunggu penerbangan berikutnya?" Hiro berkata dengan simpatik.

Hanna menatap Hiro, alisnya terangkat karena terkejut. "Apa kau pikir aku bisa mendapatkan pekerjaan di sini? Aku tidak bisa bahasa Jepang."

Hiro mengangkat bahu. "Yah, ada banyak perusahaan internasional di Tokyo, dan mereka mungkin mencari orang yang bisa berbahasa Inggris. Kita bisa mencari lowongan pekerjaan bersama jika kamu mau.  Atau kita bisa melakukan sesuatu yang spontan, bisa apa saja.  Kebetulan aku baru saja resign dari tempat kerjaku.  Dan jika kau mau, kau bisa tinggal sementara di rumahku bersama ibu dan adik perempuanku "

"Aku benar-benar berharap kamu bukan orang jahat." ucap Hanna.  Ah, memang Hanna kadang terlalu polos untuk wanita berumur 25 tahun.

"Entahlah... Aku harap aku bukan orang jahat.  Silahkan buktikan sendiri." balas Hiro menantang Hanna.

"Baiklah.  Aku percaya kamu.  Terima kasih banyak, Hiro, aku sangat menghargai bantuanmu," kata Hanna, merasa lega.

Awalnya Hanna ragu-ragu, tetapi jiwa petualangnya menang, dan dia setuju untuk bergabung dengan Hiro.

Mereka menghabiskan beberapa hari berikutnya menjelajahi Tokyo, mencoba berbagai pekerjaan serabutan untuk mendapatkan uang tambahan. Mereka membersihkan mobil, mengajak jalan-jalan anjing, dan bahkan melakukan pertunjukan kecil di persimpangan Shibuya yang sibuk. Hanna kagum melihat betapa banyak akal yang dimiliki Hiro, dan ia merasa semakin menyukainya saat mereka menghabiskan waktu bersama. 

"Aku punya ide," kata Hiro, matanya berbinar. "Kamu bisa menyanyi?  Aku akan mengambil gitarku, dan kita bisa mulai pertunjukkan kecil kita di ujung jalan sana."

Hanna menatapnya dengan tidak percaya. "Apa kau serius?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun