Mohon tunggu...
dhiya
dhiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka mendengarkan musik dan suka membaca cerita fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yang Dikatakan Sebagai Bagian Dari Perasaan

17 Desember 2024   19:56 Diperbarui: 17 Desember 2024   19:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN

Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak (berasal dari akar kata Latin "motere" yang berarti bergerak). Emosi tidak bersifat bawaan dan tidak memiliki "sidik jari" biologis tetap. Setiap emosi memiliki tanda biologis unik yang mempersiapkan tubuh untuk respons spesifik terhadap situasi tertentu. Emosi tidak bisa ditetapkan dalam satu pola, banyak konteks yang menentukan pengalaman emosional seseorang. Contohnya dari pengalaman di masa lalu, sensasi tubuh, dan konteks sosial. Emosi juga memiliki fungsi yang mendalam dalam membimbing manusia menghadapi tantangan, seperti bahaya, kehilangan, pengambilan keputusan dan membangun hubungan. Emosi juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap ancaman fisik dan psikologis, dan fungsi yang terakhir yaitu memfasilitasi komunikasi non verbal dan empati antar individu. Emosi tiap individu dapat memiliki perbedaan dimana salah satu penyebabnya yaitu budaya, konsep budaya, dan norma budaya memengaruhi bagaimana kita memahami dan mengekspresikan emosi.

Otak diibaratkan seperti dapur dengan bahan-bahan utama yang digunakan untuk "memasak" berbagai emosi dan pengalaman. Tidak ada satu jalur spesifik di otak untuk setiap emosi, justru hal tersebut memiliki variasi. Namun, itu adalah hal yang wajar. Otak menciptakan emosi dengan mengintegrasikan sensasi tubuh dan konteks dunia luar. Ini adalah proses aktif, bukan hanya reaksi pasif. Otak manusia membangun persepsi dunia melalui simulasi. Pengalaman masa lalu menjadi dasar bagi otak untuk memprediksi dan memberikan makna pada sensasi baru. 

Neuron berperan sebagai efektor dan otak sebagai pusat pemrosesan sinyal akan menggabungkan pengetahuan tentang apa yang pernah kita lihat atau rasakan sebelumnya. Contoh implementasi dari teori tersebut adalah ketika kita memikirkan sebuah apel merah. Kita membayangkan apel itu ada, mengigitnya, dan merasakan rasanya yang asam. Pada saat itu, neuron-neuron menembak di daerah sensorik dan motorik otak Anda. Neuron motorik ditembakkan untuk menghasilkan gerakan Anda, dan neuron sensorik ditembakkan untuk memproses sensasi Anda terhadap apel tersebut, seperti warnanya yang merah dengan rona hijau; teksturnya yang lembut di tangan Anda; aroma bunga yang segar; suara kerenyahan yang terdengar saat Anda menggigitnya; dan rasanya yang tajam dengan sedikit rasa manis. Neuron lainnya membuat mulut Anda berair untuk melepaskan enzim dan memulai pencernaan, melepaskan kortisol untuk mempersiapkan tubuh Anda memetabolisme gula di dalam apel, dan mungkin membuat perut Anda sedikit bergejolak. Tapi inilah hal yang keren: barusan, saat Anda membaca kata "apel". Otak Anda mensimulasikan apel yang tidak ada dengan menggunakan neuron sensorik dan motorik. Simulasi terjadi secepat dan secara otomatis seperti detak jantung.

Di berbagai pembahasan tentang emosi, emosi yang diketahui ada 10 (emosi dasar), yaitu : joy (gembira), surprise (terkejut), anger (marah), contempt (mengejek), shame (malu), interest (tertarik), sadness (sedih), disgusting (jijik), fear (takut), guilt (merasa salah). Tetapi ada 1 perasaan yang secara materi ia ada, namun secara realita ia banyak yang merasakan "tak ada". Yaitu perasaan flat (datar). Perasaan ini biasa dialami oleh beberapa orang, dimana seseorang yang mengalami perasaan ini merasakan kebingungan dalam menyampaikan emosi yang ia rasakan, disebut senang tidak, disebut sedih juga tidak. Dengan pembahasan tersebut melewati artikel ini, akan dibahas mengenai perasaan flat yang katanya ini juga bagian dari emosi (perasaan).

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini bersifat deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data yang sepenuhnya merujuk pada sumber literatur dari buku-buku relevan. Pemilihan referensi dilakukan berdasarkan relevansi terhadap topik kajian, yang meliputi analisis teori dan konsep-konsep yang dijelaskan dalam literatur utama.

Selain itu, studi kasus akan digunakan untuk memberikan gambaran konkret mengenai Flat Emotion. Dengan mempelajari beberapa contoh pengalaman hidup, history yang telah berhasil dalam mengelola emosi. Penelitian ini akan mengungkap bagaimana Flat Emotions bisa termasuk kedalam bagian emosi.

  

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasaan flat juga merupakan bagian dari emosi, meskipun perasaan ini membuat individu merasa kebingungan dengan apa yang ia rasakan, karena mereka mengalami emosi yang campur aduk, disebut bahagia tidak, disebut sedih tidak. Namun, pada intinya reaksi yang timbul karena kita merespon sesuatu itu adalah bentuk dari emosi, maka dari itu kenapa "flat" tetap disebut bagian dari emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun