Mohon tunggu...
Dhedi R Ghazali
Dhedi R Ghazali Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Saya hanya seorang penulis yang tidak terkenal.

Saya hanya pembaca yang baik dan penulis yang kurang baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelacur Gratisan

20 Maret 2016   21:49 Diperbarui: 20 Maret 2016   22:02 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiara hanya terdiam. Mulutnya tiba-tiba kaku, tubuh gemetaran. Ribuan bahkan jutaan kekhawatiran melayang-layang di atas kepala. Wajahnyapun terlihat pucat pasi sekarang.

Di dalam ruang kepala sekolah, sudah menunggu Marwah, Ray dan Pak Zainal.

"Silahkan duduk, Nak."

Tiara duduk di kursi yang sudah disediakan. wajahnya benar-benar tidak bisa menyembunyikan ketakutan.

"Begini, Nak. Bapak dengar dari Ray dan Marwah bahwa selama ini kamu sudah melanggar peraturan di sekolah ini. Bahkan boleh dibilang apa yang kamu lakukan telah mencoreng nama sekolah, Nak."

Tiara hanya menundukkan kepala.

"Apa benar selama ini kamu bekerja sebagai penjaja tubuh, Nak?"

Pertanyaan itu menyambar-nyambar hati dan pikiran Tiara. Di depan matanya sudah terbuka lebar pintu untuk mendepaknya dari sekolah.

"Iya benar, Pak. Dia ini pelacur! Benarkan Ray? Saya dan Ray menjadi saksinya, Pak." Marwah memberikan penjelasan dengan nada yang penuh dendam.

"Kenapa diam, Nak? Apa benar apa yang diakatakan dua temanmu ini?"

Tiara hanya mengangguk perlahan. Suasana hening seketika. Hanya gemuruh yang terdengar menggebu di dada Tiara. Detak jantungnya semakin kencang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun