Mohon tunggu...
Dhe Wie S
Dhe Wie S Mohon Tunggu... Penulis - Kang Baca Tulis

personal simple

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Teror Sebuah Mantra

1 September 2023   12:36 Diperbarui: 1 September 2023   12:52 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Wajah Ara berubah rata secara perlahan hingga menyisakan satu mata kiri yang merah menyala, dia terus menatap Hwan.

"Kamu jahat, Hwan! Jahat!"

Hwan menggigil ketakutan saat Ara mendekatinya. Bau busuk terkuar saat satu mata di hadapannya mengeluarkan darah. Suara rintihan dari sosok yang tidak memiliki mulut tersebut terdengar menyayat hati.

Hea dan Soyun menarik tangan Hwan lalu berlari sekuat tenaga keluar dari kamar Ara.

"Jangan pergi! Ibu mohon .... bantu Ara sembuh, Nak. Dia sering menyebut nama Hwan, apakah kalian mengenalnya?"

Mereka hanya saling pandang, menggeleng lalu berpamitan. Mereka nekat pulang meskipun hari sudah larut malam. Beruntungnya, masih ada taxi yang mau mengantar mereka hingga ke Hanok.

Keesokan harinya, Hea menemui Mudang Arin. Dia meminta agar permainan dihentikan karena sakit hatinya telah terbalas. Namun, dia terkejut saat mendengar cerita dari sang dukun.

Di luar dugaannya, ternyata Hwan pernah melakukan perundungan yang keji terhadap Ara. Hea baru ingat, mereka memang bersekolah di SMP yang sama. Ara sangat trauma dan berniat untuk balas dendam kepada siapa saja yang terlihat lemah di sekolah milik pamannya.

"Dalgyal Gwishin akan menghentikan aksinya setelah Ara dan Hwan benar-benar menjadi gila. Sebelum keinganannya terjadi, permainan tidak akan pernah selesai," ucap Mudang Arin lirih.

***End***

Catatan Kaki:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun