Mohon tunggu...
Dhe Wie S
Dhe Wie S Mohon Tunggu... Penulis - Kang Baca Tulis

personal simple

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Teror Sebuah Mantra

1 September 2023   12:36 Diperbarui: 1 September 2023   12:52 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Liburan musim dingin tahun 2021 di Korea Selatan telah tiba, Hea memutuskan untuk pulang ke Hanok. Kenyataannya, sekolah di SMA unggulan Kota Seoul tidak seindah harapan gadis bermata bening tersebut. Status sosial yang berbeda dengan teman-teman sekolah menjadi petaka yang menyakitkan.

"Hea, temui Ara di loteng sekolah, sekarang!" perintah Yuri kepada Hea.

"A-ada apa, ya?"

"Udah gak usah banyak tanya, ke loteng aja sekarang juga!" bentak Yejin sambil menarik tangan kanan Hea.

Yejin dan Hea pun pergi ke loteng sekolah karena Ara sudah menunggu sedari tadi berdiri dengan melipat tangan di depan dada.

"Belikan kami bungeoppang hangat!" Ara memerintah dengan ketus. "Pakai uangmu, sekarang!"

Sebagai murid yang berasal dari keluarga miskin, Hea harus rela diperbudak oleh Ara. Alasannya, Hea dapat masuk ke sekolah bergengsi tersebut berkat kebaikan pemilik yayasan yang tidak lain adalah paman Ara.

Tidak berapa lama, Hea datang dengan nafas tersengal-sengal karena harus berlari.

"Ini bungeoppangnya ...," ucap Hea lirih.

Bukan ucapan terima kasih yang diterima oleh Hea, bungkusan bungeoppang justru mendarat di wajah polosnya. Tidak hanya itu, kepalanya ditoyor oleh Ara hingga dia limbung, lalu terjatuh.

Pada lain hari, Hea harus menggigil kedinginan karena disiram oleh Ara dan kedua temannya. Mereka menguncinya di kamar mandi asrama dari malam hingga pagi. Bau badan Hea pun menjadi sasaran karena Hea memakai parfum murahan hingga tubuhnya disiram dengan banana milk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun