Â
Akhir Oktober, tibalah mereka di Pelabuhan Angke, Jakarta tempat sandar nelayan-nelayan tradisional. Total perjalanan yang mereka tempuh sejak dari Rotterdam hingga tiba di Angke, hampir 2 bulan lamanya.
Â
Saat itu Jakarta sebagian telah dikuasai Sekutu. Prapto beserta rekan-rekannya segera mencari informasi, dimanakah kantor pasukan TKR Laut. Mereka pun memutuskan segera pergi ke kantor KKAL-J yang kala itu mundur ke tengah kota setelah Kawasan Pelabuhan diduduki Pasukan Sekutu.
Â
Mayor A. Saleh Bratawidjaja, pimpinan KKA-J kemudian memerintahkan mereka untuk bergabung dengan Pangkalan II TKR Laut di Kota Karawang.
Â
Merekapun, segera menuju Karawang hingga akhirnya bergabung dengan Letkol Djuned.
(BERSAMBUNG; Naskah ini telah terbit secara utuh dalam bentuk Novel dengan judul yang sama lewat penerbut Tidarmedia, dijual secara online di Tokopedia)
Penjelasan Footnote:
[13] Beberapa sumber sejarah menyebutkan, terkait pendaratan NICA di Indonesia berdasarkan kesepakatan Van Mook dengan Jendral Mac Arthur (Pemimpin Pasukan Sekutu di Pasifik. Kesepakatan itu adalah, Hindia Belanda akan dikembalikan kepada Belanda ketika PerangPasifik berakhir.