Mohon tunggu...
dharma simatupang
dharma simatupang Mohon Tunggu... Guru - Guru Fisika SMK N 2 Pematangsiantar

^^Anugrah Ilahi membuat ku membumi^^

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kolaborasi Tekan Prevalensi Remaja Merokok untuk Generasi Emas 2045

12 Oktober 2021   22:15 Diperbarui: 12 Oktober 2021   22:19 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat industri menyatakan hal di atas, ini adalah bahaya ketika kesehatan remaja yang nota bene generasi penerus bangsa di korbankan.  Saat negara ini menaruh harapan pada generasi emas 2045, apakah negara harus menutup mata dengan prevalensi remaja merokok ini?

Dibutuhkan Kolaborasi Peran Semua Pihak

Lebih baik mencegah daripada  mengobati. Sebelum mengulik topik betapa sulitnya berhenti merokok, marilah lebih dahulu kita melihat ke dalam. Bagaimana menciptakan remaja generasi bangsa yang anti rokok. Apa tindakan preventif yang harus dilakukan. Karena kita semua merindukan generasi emas yang sehat jasmani dan rohani.  

 Pertama, Peran orang tua. 

Rumah adalah tempat pertama anak untuk memperoleh bekal kehidupan. Tempat memperoleh pendidikan dan juga kasih sayang. Orang tua harus dapat " menjadi contoh bukan sekadar memberi contoh ". Menjadi contoh di dalam perbuatan dan perkataan.  

Selama ini, banyak orang tua yang merasa sudah berperan ketika memberikan nasihat kepada anaknya supaya tidak merokok. Sementara orang tua tersebut aktif merokok. Inilah yang dinamakan nasihat yang tidak berdampak sama sekali. Karena teladan lebih kuat dari nasihat. 

 Hasil penelitian membuktikan bahwa, jika orang tua perokok maka anaknya cenderung perokok juga. Jadi letak masalahnya adalah keteladanan. Demi kesehatan dan masa depan anak, orang tua harus berhenti merokok. Jangan berharap anak akan menjauh dari rokok jika orang tuanya sendiri pun perokok aktif. 

Jika ditanya pasti tidak ada orang tua yang mau anaknya menjadi perokok. Untuk itu tegaskan motto di rumah : " Rumah ini area bebas rokok dan asap rokok ".

Kedua, Peran Sekolah

Sekolah harus lebih aktif lagi dalam menyampaikan edukasi tentang bahaya merokok agar para siswa termotivasi untuk menjauh dari rokok. Sekolah harus dijadikan area bebas rokok. Dalam hal ini semua warga sekolah harus dengan disiplin dan konsisten mengikuti peraturan sekolah.  "  Di sekolah dilarang merokok ", berlaku untuk semua warga sekolah tanpa kecuali.  Miris sekali bukan, kenyataan di sekolah masih banyak guru yang merokok. Di kelas guru bebas merokok, sambil mengajar sambil merokok. 

Selama sekolah masih belum serius dengan rokok, jangan berharap menemukan siswa yang anti rokok. Jangan hanya menyuarakan bahaya rokok sementara banyak guru yang belum bisa bebas dari rokok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun