Saat industri menyatakan hal di atas, ini adalah bahaya ketika kesehatan remaja yang nota bene generasi penerus bangsa di korbankan. Â Saat negara ini menaruh harapan pada generasi emas 2045, apakah negara harus menutup mata dengan prevalensi remaja merokok ini?
Dibutuhkan Kolaborasi Peran Semua Pihak
Lebih baik mencegah daripada  mengobati. Sebelum mengulik topik betapa sulitnya berhenti merokok, marilah lebih dahulu kita melihat ke dalam. Bagaimana menciptakan remaja generasi bangsa yang anti rokok. Apa tindakan preventif yang harus dilakukan. Karena kita semua merindukan generasi emas yang sehat jasmani dan rohani. Â
 Pertama, Peran orang tua.Â
Rumah adalah tempat pertama anak untuk memperoleh bekal kehidupan. Tempat memperoleh pendidikan dan juga kasih sayang. Orang tua harus dapat " menjadi contoh bukan sekadar memberi contoh ". Menjadi contoh di dalam perbuatan dan perkataan. Â
Selama ini, banyak orang tua yang merasa sudah berperan ketika memberikan nasihat kepada anaknya supaya tidak merokok. Sementara orang tua tersebut aktif merokok. Inilah yang dinamakan nasihat yang tidak berdampak sama sekali. Karena teladan lebih kuat dari nasihat.Â
 Hasil penelitian membuktikan bahwa, jika orang tua perokok maka anaknya cenderung perokok juga. Jadi letak masalahnya adalah keteladanan. Demi kesehatan dan masa depan anak, orang tua harus berhenti merokok. Jangan berharap anak akan menjauh dari rokok jika orang tuanya sendiri pun perokok aktif.Â
Jika ditanya pasti tidak ada orang tua yang mau anaknya menjadi perokok. Untuk itu tegaskan motto di rumah : " Rumah ini area bebas rokok dan asap rokok ".
Kedua, Peran Sekolah
Sekolah harus lebih aktif lagi dalam menyampaikan edukasi tentang bahaya merokok agar para siswa termotivasi untuk menjauh dari rokok. Sekolah harus dijadikan area bebas rokok. Dalam hal ini semua warga sekolah harus dengan disiplin dan konsisten mengikuti peraturan sekolah. Â " Â Di sekolah dilarang merokok ", berlaku untuk semua warga sekolah tanpa kecuali. Â Miris sekali bukan, kenyataan di sekolah masih banyak guru yang merokok. Di kelas guru bebas merokok, sambil mengajar sambil merokok.Â
Selama sekolah masih belum serius dengan rokok, jangan berharap menemukan siswa yang anti rokok. Jangan hanya menyuarakan bahaya rokok sementara banyak guru yang belum bisa bebas dari rokok.Â