playboy, Fifi jadi artis bohongan, saya jadi cowok kece... yah, semua
sudah dibagi-bagi. Nah mungkin kita tempatnya memang bukan di sana.
Kita ditempatkan di sini. Sebagai pelajar. Sebagai anak yang harus
duduk manis di bangku kelas, sambil menyimak pelajaran. Sambil
sesekali lempar-lemparan kapur kalau guru lagi meleng. Meta, Ita dan
Utari kebetulan sadar lebih dulu dari kita-kita. Makanya mereka
menolak ketika kita tawarkan." (hal. 88 pdf)
Alur (plot) dalam Novel Tragedisinemata adalah memiliki alur (plot) lurus, progresif. Itu karena peristiwa yang terjadi pada novel ini bersifat kronologis, peristiwa yang pertama menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain kemudian. Dapat dilihat ketika lupus dan teman-temannya diajak bermain film mereka semua sangat senang, namun saat sutradara tersebut membatalkan mereka untuk bermain film maka mereka merasa sedih dan kecewa.
Waktu demi waktu berlalu. Dan saat yang menyebalkan itu pun berakhir.
Suasana kelas menjadi riuh. Riuh oleh anak - anak yang berebut
mengumpulkan kertas jawaban. Dengan langkah gontai, Lupus