Ke sepuluh ada Rina, ia sangat baik dan ramah. Dapat terlihat dalam salah satu dialog dibawah ini
"Sabar, Pop, nggak ada April Mop-april mopan dalam hal ini. Sungguh, saya tadinya bermaksud baik. Kamu harus tau, Pop, Lupus sebenarnya masih sayang sama kamu. Jangan protes dulu, saya punya bukti-bukti. Saya tau sekali. Selama ini dia sering ngomongin kamu ke saya. Memang, Lupus nggak bikin saya sebagai pelampiasan. Dia anak baik kok. Tapi dia nggak bisa bohong kalau dia masih sayang sama kamu. Udah aja saya langsung niatmau nyatuin lagi kamu sama Lupus. Biar kamu-kamu bisa bahagia. Saya puter-puter cari akal, akhirnya saya dapat ide. Mau mempertemukan kamu sama Lupus di sini. Makanya saya nulis surat ke kamu dan Lupus dengan harapan nantinya bisa saling ketemu. Tapi ternyata..." Rina tak meneruskan eritanya. (hal. 63 pdf)
Selanjutnya ada Poppy, dia memilki sifat tegas, cerdas, dan baik. Dapat dilihat dalam dialog di bawah ini.
" Iya, tapi apa maksudmu berbuat begitu? Mau bikin April Mop, ya? Saya kasih tau aja, ya, April Mop kamu berhasil dengan gemilang. Tepatnya, saya merasa kena tipu!" (hal. 63 pdf)
Dan yang terakhir ada Rizal, dia memiliki sifat galak dan sombong. Terlihat dalam dialog di bawah ini.
"Jalannya yang bener dong! Dasar anak manja!" (hal. 54 pdf)
Sudut pandang adalah cara memandang dan menghadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya pada posisi tertentu. Dalam hal ini, ada dua macam sudut pandang yang bisa dipakai:
Sudut pandang pada novel ini adalah sudut pandang orang ketiga. Mengapa sudut pandang orang ketiga? Karena orang yang menceritakannya atau naratornya berada diluar cerita. Narrator menceritakan atau menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama atau kata gantinya ia,dia . khususnya nama tokoh utama sering kali disebut terusmenerus pada ceritanya.
"Jangan gitu dong, Pus, saya kebetulan aja lagi cekak," gerutu Boim.
Tampangnya jadi sedih. Mulutnya bermonyong-ria, menunjukkan kesedihannya.
Wah, kalau sudah begini susah deh mendeskripsikan bagaimana suntuknya tu wajah.