Saya paham betul pertimbangan pemerintah untuk tidak lockdown adalah fakta bahwa 60% penduduk kita bekerja di sektor informal. Tapi apakah mereka ini akan mendapatkan penghasilan optimal di saat kampanye stay at home sedang gencar-gencarnya di kampanyekan oleh pemerintah? sudah berapa banyak abang ojek online mengeluh sepi tiada penumpang? sudah berapa banyak pedagang di pasar yang mengeluh omset terus turun karena kampanye tersebut? bagaimana roda ekonomi akan terus berjalan optimal ketika keluar rumah saja dilarang?Â
Ayolah pemerintah jangan ragu untuk lockdown. Kata kunci nya disini adalah waktu, mereka perlu bekerja dalam keaadaan normal secepat mungkin dan lockdown adalah cara paling cepat untuk kembali ke situasi normal. Semakin kondisi ini berlanjut maka semakin besar pula peluang untuk sektor informal ini benar-benar collapse.Â
Dan pada akhirnya, keterlambatan atau bahkan resesi ekonomi sulit untuk dihindari. Jadi ancaman manusia abad 21 sesungguhnya adalah virus menular. Ancaman lainnya adalah kebijakan yang keliru diambil oleh pemerintah dikarenakan ketidakjelasan sikap dan rasa gamang yang dialami para penghuni istana.
 Jadi tunggu apalagi? Ketimbang begini, ruginya dua kali. Nyawa banyak yang hilang, ekonomi pun perlahan pasti melayang. Capeee deh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H