Mohon tunggu...
Dhamar Abdussalam
Dhamar Abdussalam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN khas jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Kognitivisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

14 Juni 2024   12:38 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:22 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Definisi Teori Belajar Kognitivisme

Definisi "Cognitive" berasal dari kata "Cognition" yang mempunyai persamaan dengan "knowing" yang berarti mengetahui. Dalam arti yang luas kognition/kognisi ialah perolahan penataan, penggunaan pengetahuan. Teori belajar kognitivisme lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Baharudin menerangkan teori ini lebih menaruh perhatian dari pada peristiwa-peristiwa Internal. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon sebagaimana dalam teori behaviorisme, lebih dari itu belajar dengan teori kognitivisme melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.

Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik, teori belajar kognitif leih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Para penganut aliran kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Tidak seperti model belajar behavioristik yang mempelajari prses belajar hanya sebagai hubungan stimulusrespon, model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang sering disebut sebagai model perceptual Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku sesorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Perubahan Belajar merupakan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebaigai tingkah laku yang Nampak.

Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian bahawa dari sistuasi salaing berhubungan dengan seluruh kontek situasi tersebut. Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi /materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang kecilkecil dan mempelajarinya secara terpisah- pisah, akan kehilangan makna. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan infirnasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berfikir yang ssangat komplek. Prose belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus. yang diitrerima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan sudah terbentuk dalam diri sesorang berdasarkan pemahman dan pengalaman-pengalaman sebelumnnya. Dalam praktek pembelajaran, teori kognitif antara lain tampak dalam rumusan-rumusan seperti: "tahap- tahap perkembangan" yang dikemukakan oleh jpiaget, advance organizer oleh ausubel, pemahaman konsep oleh bruner.

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas.

B. Tujuan Belajar Menurut Teori Belajar Kognitivisme

Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. Kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem nervous dan pengelaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan.

Teori kognitif berasal dari dua teori, yaitu kognitif dan psikologi. Dalam konteks kognitif, hal ini menyoal tentang bagaimana manusia mendapatkan pemahaman tehadap diri dan lingkungannya serta bagaiamana manusia berhubugan secara sadar dengan lingkungannya. Sedangkan psikologi menyoal tentang interaksi manusia dan lingkungan psikologinya bersamaan. Oleh karenanya psikologi kognitif adalah teori yang menekankan pada pentingnya internal dan mental. Prinsip teori kognitif adalah sebagai berikut: Menurutnya, apa yang dikatakan mengenai pandangan dan kerangka konseptual dari perspektif kognitivisme adalah bentuk relasi yang terjalin antara otak, daya ingat, dan lingkungan saling kuat dan interaktif. Hubungan tersebut lahir dikarenakan hakikat dasar manusia adalah manusia sosial, memerlukan interaksi dengan sesama, lingkungan, dan Tuhan. Sifat dasar itu kemudian membentuk sebuah pola bagaimana keterhubungan daya fikir manusia dalam proses pembelajaran dan dibarengi dengan proses interaksi yang inheren dalam proses tersebut. Sehingga, pada tahap tertentu, seorang siswa mampu mengembangkan apa yang telah diketahui sebelumnya dengan mengelaborasi pengetahuan-pengetahuan baru.

Sedangkan tujuan dari teori pembelajaran kognitif menurut Gunawan & Palupi adalah membantu peserta didik agar mendapat pengalaman dan dengan itu akan bertambahlah kualitas dan kuantitas tingkah laku peserta didik. Tingkah laku ini merupakan ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai dan norm yang berfungsi sebagai pengontrol sikap dan tingkah laku peserta didik. Teori kognitif dikembangkan untuk membantu pendidik untuk memahami peserta didik. Di samping itu, kognitif juga mampu membantu memahami diri pendidik sendiri dengan baik. Kognitivisme memandang belajar sebagai proses hubungan manusia mendapatkan pemahaman baru dari perubahan struktur kognitif dan mengubah yang lama.

Tujuan teori kognitif dibuat adalah sebagai rekonstruksi dasar belajar ilmiah. Hal ini akan menghasilkan prosedurprosedur yang bisa diterapkan daam kegiatan pembelajaran di dalam kelas guna mendapatkan hasil yang produktif. Dalam teori kognitif ditekankan bahwa proses pesertan didik mendapaatkan pemahaman terhadap diri juga lingkungannya, lalu menginterpretasikan adalah hal yang saling terkait. Karena latar belakang adanya teori ini adalah prilaku, citacita, cara dan metode seseorang memahami bagaimana dirinya dan lingkungannya berhasil meraih tujuan yang ingin didapatkan. Sehingga teori kognitif akan menghasilkan insight atau pemahaman pada diri sendiri dan lingkungannya. Tujuan Belajar Menurut Teori Belajar Kognitivisme Menurut teori belajar kognitivisme, tujuan belajar adalah memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru, mengembangkan keterampilan kognitif, dan mengubah struktur mental.

Berikut adalah beberapa penjelasan lebih rinci tentang tujuan belajar menurut teori kognitivisme:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun