Mohon tunggu...
DEWI RETNA DITA
DEWI RETNA DITA Mohon Tunggu... Freelancer - Apa Adanya Saja

Orang biasa yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Key - Is This the End of My World ? (Part 1)

15 Agustus 2019   15:14 Diperbarui: 15 Agustus 2019   15:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Can you run?", tanyanya.

 Aku mengangguk. Masih sambil gemetaran, aku berlari dibelakang Christopher, entah kekuatan dari mana aku bisa berlari sekencang ini, rasa takut bercampur dengan rasa penasaran terus berputar di otakku.

Bunyi sirine masih terdengar jelas di lorong-lorong panjang yang kami lewati, langkah kami terhenti ketika mendengar suara derap kaki berlari ke arah kami. Seketika itu aku melihat pintu di lorong sebelah kanan jaraknya hanya beberapa meter dari tempat kami berdiri.

 "Chris!! that door! ", ujarku sambil menunjuk pintu itu.

 "Brilliant!", kami berlari ke arah pintu itu, Chris mencoba membuka gagang pintu besinya.

 "Shit!! it's locked!" maki Chris,

 "Apa yang harus kita lakukan?" tanyaku panik mendengar derap langkah-langkah itu semakin dekat.

 Chris mencoba mencari-cari sesuatu di pintu itu, kemudian dia mundur dan mencoba mendobraknya, gagal, kemudian sekali lagi dia mendobraknya lebih keras, "brakkk!!!" pintu terbuka. Kami menuruni anak tangga mengarah ke lantai bawah.

 Derap langkah semakin mendekat dan sepertinya mereka telah menemukan kami, mereka mulai berteriak-teriak 'go go go, we find them, go!' terdengar salah satu dari mereka dari kejauhan, sementara kami terus menuruni anak-anak tangga dengan secepat yang kami bisa, sampai kami tiba di lantai paling dasar, lagi-lagi lorong yang kami temui, lebih besar dan hanya beberapa saja lampu neon yang menyala.

 "Come on Nina!!", ujar Chris " keep moving!!", lanjutnya, kami terus berlari dan berlari menyusuri lorong. 

"Hold on a second!'' tiba-tiba Chris menghentikan larinya setelah beberapa meter, aku lihat dia mencoba membuka tutup lubang dari besi, dia putar tuasnya ke kiri dan berhasil, kami buru-buru masuk dan menutupnya kembali serta menguncinya. Sementara aku mendengar suara-suara ribut di luaran dan kaki-kaki yang berlari berhenti di lubang tempat kami berada. Kami berdua saling menatap tegang, rasa takut menyergapku, takut para penjaga itu menemukan kami. Chris mengisyaratkanku untuk diam dan tenang dengan tangannya, kemudian terdengar langkah-langkah itu menjauh dan menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun