Mohon tunggu...
DEWI RETNA DITA
DEWI RETNA DITA Mohon Tunggu... Freelancer - Apa Adanya Saja

Orang biasa yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Key - Is This the End of My World ? (Part 1)

15 Agustus 2019   15:14 Diperbarui: 15 Agustus 2019   15:25 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari itu adalah hari pertama dan terakhir aku melihat cowok yang mengaku dirinya bernama Christopher, setelah itu dia menghilang entah kemana.

Tidak sempat aku tanyakan apakah dia mengambil jurusan yang sama denganku ataukah dia ambil jurusan lain, karena ini kali ketiga dia tidak datang di kelas sejarah Dunia kuno. Aneh,  kenapa pikiranku tidak lepas dari dia.

"Oke class, saya mau kalian mencari puisi karya sastra lama, minggu depan dikumpulkan", ucapan Mr.Sparrow  membangunkanku dari lamunan.

Kuselusuri lorong-lorong kampus menuju perpustakaan mencari bahan yang ditugaskan oleh dosen. Kampusku ini terbilang cukup eksentrik di kawasan Buitenzorg-Jawa Barat, dulu katanya bekas peninggalan Belanda, dengan tampilan gedung yang mempunyai banyak pintu-pintu  besar dan langit-langit atap kampus yang tinggi dengan banyak lorong-lorong dan pepohonan rindang. 

Kesan tua sangat terasa begitu menginjakan kaki di pintu masuk perpustakan kampus. Atap-atap langit yang tinggi menambah kesan megah di dalamnya. Barisan buku-buku karya sastra lama berjejer rapi di sepanjang rak-rak yang memenuhi setengahnya dari ruangan perpustakaan. Kutemukan satu persatu buku-buku yang kucari untuk melengkapi bahan presentasiku minggu depan. Mataku memandang sekeliling perpustakaan. Cukup ramai siang itu , aku memilih deretan kursi di pojokan yang tidak terlalu ramai dan menghadap ke jendela luar, mungkin bisa sedikit mencerahkan pikiranku.

Lembar demi lembar buku yang setebalnya melebihi kamus kubuka, Mataku tertegun di barisan kalimat yang indah dari kisah Romeo dan Juliet, tak sadar mulut ini menggumamkan kalimat-kalimat tersebut.

"Kemurahan hatiku tidak terbatas seperti laut , cintaku semakin dalam, semakin aku berikan kepadamu", belum sempat kulanjutkan kata-kataku, terdengar seseorang melanjutkan kalimat itu.

"Semakin aku memiliki,untuk kita berdua tanpa batas ", aku terperanjat sekali lagi melihat orang yang mengambil duduk di depanku, Chris.

"Romeo and Juliet by William Shakespeare", ujarnya.

"Wow...how do you know that?", selorohku takjub.

Dia tersenyum " itu sudah lama sekali diajarkan di sekolahku dulu, romantic but..pathetic" kulihat air mukanya sedikit berubah muram ketika menyebut kata terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun