Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Misteri Lukisan Gandhok

17 Juni 2020   00:06 Diperbarui: 16 Juni 2020   23:55 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bruuuukkk...!
Suara sepedaku menabrak pot kembang sedap malam di depan rumah. Antusias diri menemukan jawaban dari pertanyaan beberapa bulan ini. Membuat diriku terlalu girang.

"Sarapan dulu, Nduk." Cegah Ibuku melihatku akan meluncur pagi ini.

"Teman-teman udah nunggu, Bu. Aku mau ngasih kepastian cepat-cepat sama mereka. Aku udah dapat tempat buat ekspresinya sanggar anak wayang!."

"Eeeee, ya wis, Nduk. Hati-hati aja, ya."

Segera kuluncurkan sepeda balapku menuju rumah Cahya. Rekan berkesenian yang ikut memikirkan nasib anak-anak sanggar. Begitu sewa lokasi kesenian tak diperpanjang secara tiba-tiba. Di rumah Cahya ini anak-anak berkumpul. 

Karena halaman dan teras rumahnya cukup luas menampung ekspresi jiwa para insan muda. Anak-anak masih begitu antusias dengan segala keterbatasan. Lega, bahagia, bercampur haru kala melihat mereka nampak cerah ceria.

"Cahya, aku nggak bisa omong apa-apa ini. Di rumahmu aja mereka udah kumpul meriah banget." Kataku haru pada Cahya.

"Ya. Tapi kalau semua datang, nggak cukup di sini, Mir. Kamu udah dapat tempat lain kan?." Tanya Cahya.

"Ya. Hufff... Berminggu-minggu cari lokasi. Baru dapat kemarin. Langsung aku temui pemiliknya. Dan... langsung boleh!. Betul-betul rejekinya anak-anak." Jelasku padanya.

"Hebat kamu, Mir. Akhirnya mereka bisa berkreasi lagi. Jadi di pendopo anyar milik Pak Agus?."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun