Mohon tunggu...
Dewi Leyly
Dewi Leyly Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ASN

Life is a journey of hopes.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Diary Peri Gigi: Temani Aku

4 Agustus 2024   20:07 Diperbarui: 4 Agustus 2024   20:09 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : FB Love city

Demi menghindar dari kemungkinan terburuk, saat mencabut gigi,  posisi berdiriku agak menjauh dari jangkauan tangan pasien. Sudahlah, jangan tanya seperti apa modelnya, bukan pose ideal  untuk difoto. Hehehe.

Pikirku, aku melakukan tugasku dengan menjaga diriku sendiri, tak penting posisinya seperti apa.

Dan... proses pencabutan gigi dengan pose tak ideal itu, sedikit banyak menghasilkan keluaran yang tak ideal juga. Pencabutan gigi pertama berjalan mulus. Namun pencabutan gigi kedua, sedikit tak mulus.

Pikiran parno yang menghantuiku, refleks menggerakkan tangan kananku yang memegang tang gigi untuk segera mengakhiri tugasnya. Hentakan untuk mengambil gigi keduanya, menghasilkan erangan tertahan darinya.

"Aaaaaarrrggghhhh, " teriak Mr i tertahan. Kali ini tangan kanannya berpindah memegangi pipinya.

"Hmmm, rasain deh Mr, " ujarku dalam hati.

Akhirnya, sikap meresahkannya yang membuat perasaanku tak nyaman, terhenti sekejap.

"Makanya, jangan macam-macam sama peri gigi !"

Sebelum membersihkan bekas pencabutannya, kuminta Mr i berkumur satu dua kali saja. Tapi bolak balik dia meludah ke sputum bowl. Darah yang mengental keluar tiap kali ia meludah.

"Waduh, alamat bersih bersih ekstra ini, asyemmmmm.....," batinku.

Saat selesai membersihkan bekas pencabutannya, kuminta Mr i menggigit tampon gigi agar proses perdarahan cepat terhenti.
Bukannya menggigitnya, pasien malah mengunyah-ngunyah tampon giginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun