"Sinta ...!" teriakku sambil menutup mulut.
Sinta hanya tersenyum melihat aku yang terpana menyaksikan dia yang dengan cepat melahap habis satu piring semangka.
"Bun, sudahlah. Sekarang kita sudah bisa tenang."
Mas Pram mengelus tanganku. Menyadarkanku ke alam nyata.
"Bunda, Sinta mau main sepeda dulu sama Bela dan Novi, ya," pamit Sinta sambil mengeluarkan sepeda mini yang dibelikan mas Pram dua tahun lalu dan masih terlihat baru karena tak pernah dipakai.
"Ini sudah si ...."
Aku tak melanjutkan ucapan saat mas Pram menutup mulutku dengan tangannya.
"Bukankah ini yang kita inginkan?"
Aku menatapnya dengan heran. Namun, tak lama aku pun memahaminya. Dan kami pun saling melempar senyum.
Balikpapan, 3 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H