Mohon tunggu...
Dewi Laxmi
Dewi Laxmi Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Membaca, memasak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

P i n j a m

3 November 2023   14:57 Diperbarui: 3 November 2023   15:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mengembuskan napas, sedikit berat.

Namun, akhirnya kuanggukan kepala.

Khayalku mengelana kembali. Mengingat kejadian-kejadian yang menurutku terasa aneh. Atau mungkin pikiranku saja yang tidak sampai ke sana.

Terlebih ketika kami sampai di tempat yang dituju. Nenek tukang urut yang kemudian minta dipanggil Nyai Imas itu sudah mengetahui maksud kedatanganku bersama suami.

"Siapkan tujuh lembar kain jarik pada usia kehamilanmu empat bulan nanti. Saat itu Nyai akan memandikanmu dengan rendaman tujuh macam bunga dan airnya berasal dari tujuh sumber!"

Deg!

Aku dan mas Pram saling tatap.

"Ba-baik Nyi."

Itu saja yang kudengar dari mulut mas Pram setelah agak lama kami terdiam.

"Bun ...."

Panggilan mas Pram membuyarkan lamunanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun