Baik Model Black-Scholes maupun Jaringan Saraf Tiruan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam penilaian harga opsi indeks saham. Model Black-Scholes lebih cocok untukĀ
kondisi pasar yang stabil dan ketika asumsi dasar model masih berlaku. Sebaliknya, JST menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menangani data yang lebih kompleks dan fluktuasi pasar yangĀ
lebih tinggi, meskipun memerlukan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk pelatihan danĀ
prediksi.
Pemilihan antara kedua metode ini bergantung pada karakteristik pasar dan kebutuhan spesifik dariĀ
trader atau investor. Untuk pasar yang lebih dinamis dan kompleks, JST mungkin menjadi pilihanĀ
yang lebih baik, sementara Model Black-Scholes tetap menjadi pilihan utama untuk situasi yang lebih sederhana dan stabil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H