Lalu aroma itu hadir. Aroma yang sudah kuhafal. Aroma manis dengan sedikit guratan pahit. Sepiring nasi dengan lima tusuk sate ayam ada di hadapanku. Aku ingin menangis. Aku menyantapnya dengan rakus.
Rupanya aroma makanan tak cukup. Tubuhku perlu sari-sari makanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!