Sunu setuju dengan pernyataan Ni Made atas manfaat cerita horor. Sastra horor berhak hidup dan punya pembaca tersendiri. Agar tidak terjadi pembodohan, maka pembaca perlu bersikap kritis.Â
Setelah dibuka sesi tanya jawab, ada banyak tanggapan dan testimoni dari para peserta. Budi Maryono praktisi film, Bambang, dan Ikhwanul mengritisi soal definisi horor. Mereka kurang setuju jika horor hanya tentang makhluk gaib, teror dan hal-hal lainnya seperti pandemi juga bisa menjadi kisah horor. Cara penyajian cerita juga penting dalam menentukan apakah cerita tersebut masuk horor atau tidak. Sedangkan Risa setuju dengan pernyataan manfaat dari kisah horor berkaitan dengan kearifan lokal.Â
Acara diramaikan dengan pertunjukan pembacaan puisi Penguburan karya Sapardi Djoko Damono oleh Boyke Sulaiman. Dilanjutkan dengan Cerita Buat Dien Tamaela oleh Buncha, dan pembacaan puisi Mastodon dan Burung Kondor oleh Puguh dari Bengkel Renda.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H