Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diskusi Sastra Horor, Benarkah Sastra Horor Itu Hanya Soal Makhluk Gaib dan Rawan Pembodohan?

7 Agustus 2024   23:59 Diperbarui: 8 Agustus 2024   00:09 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbentuk meja panjang (dokpri) 

Sunu setuju dengan pernyataan Ni Made atas manfaat cerita horor. Sastra horor berhak hidup dan punya pembaca tersendiri. Agar tidak terjadi pembodohan, maka pembaca perlu bersikap kritis. 

Berbentuk meja panjang (dokpri) 
Berbentuk meja panjang (dokpri) 

Setelah dibuka sesi tanya jawab, ada banyak tanggapan dan testimoni dari para peserta. Budi Maryono praktisi film, Bambang, dan Ikhwanul mengritisi soal definisi horor. Mereka kurang setuju jika horor hanya tentang makhluk gaib, teror dan hal-hal lainnya seperti pandemi juga bisa menjadi kisah horor. Cara penyajian cerita juga penting dalam menentukan apakah cerita tersebut masuk horor atau tidak. Sedangkan Risa setuju dengan pernyataan manfaat dari kisah horor berkaitan dengan kearifan lokal. 

Acara diramaikan dengan pertunjukan pembacaan puisi Penguburan karya Sapardi Djoko Damono oleh Boyke Sulaiman. Dilanjutkan dengan Cerita Buat Dien Tamaela oleh Buncha, dan pembacaan puisi Mastodon dan Burung Kondor oleh Puguh dari Bengkel Renda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun