Aku kemudian memilih duduk-duduk di bawah pohon. Pepohonan cukup banyak di sini untuk menaungi pengunjung agar panas matahari tak menyengat. Ada pohon kelapa, siwalan, dan cemara.Â
Pandanganku mengarah ke pantai di bawahku. Beberapa pengunjung tanpa memedulikan panas matahari, asyik bermain air. Mereka membiarkan riak-riak air menggelitik kaki mereka.
![Mainan anak-anak juga tersedia (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/09/11/20190908-134522-600x337-5d79199e0d823077d3223ec2.jpg?t=o&v=555)
Beberapa anak setempat kemudian memacu kudanya menyusuri pantai. Meski masih anak-anak mereka nampak terampil mengendalikan kuda. Mereka nampak anggun dan tangkas menunggang kuda.
![Anak-anak setempat begitu terampil berkuda (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/09/11/20190908-135332-600x337-5d7919c30d823065317f94f2.jpg?t=o&v=555)
Ke arah perjalanan pulang, aku pun disambut Pantai Jodoh, Pantai Cuma Kamu, dan sejumlah pantai lainnya yang sebagian masih alami.
![Masih banyak pantai di Sumenep ke arah pulang (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/09/11/20190908-143308-0-400x225-5d7919ef0d8230025361bab2.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI