Mohon tunggu...
Dewi Yanti
Dewi Yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Manajeman Isu dan Komunikasi Krisis KFC Indonesia (Dampak akibat Informasi Hoax Fatwa MUI Terkait Haramnya Membeli Produk Israel)

13 Januari 2024   11:30 Diperbarui: 13 Januari 2024   11:30 1259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan kualitatif ini memungkinkan saya untuk mengeksplorasi beragam perspektif, melihat konteks, dan memahami isu-isu yang kompleks dalam artikel ini dengan lebih mendalam. Selain itu, melalui telaah jurnal dan artikel, saya berusaha untuk menyajikan informasi yang terkini dan relevan, memastikan bahwa artikel ini memberikan kontribusi yang berharga dalam pemahaman topik yang sedang dibahas. Dengan menggunakan metodologi kualitatif, saya berharap dapat menyampaikan informasi secara komprehensif dan memberikan kontribusi positif pada pemahaman pembaca mengenai subjek yang dibahas dalam artikel ini.

Hasil dan Pembahasan

Melalui informasi yang berhasil saya kumpulkan, KFC Indonesia terus berupaya untuk memperbaiki situasi yang buruk yang melibatkan berita hoax mengenai haramnya membeli produk Israel. Dalam menangani isu ini, KFC mengadopsi strategi manajemen isu yang terfokus pada pengumpulan data yang komprehensif serta pemantauan berbagai sumber informasi, baik yang akurat maupun yang salah atau berupa hoax. Melalui pendekatan ini, KFC Indonesia dapat dengan cermat memilah informasi mana yang memerlukan klarifikasi, membantu mereka merespons dengan tepat terhadap setiap pernyataan yang merugikan.

Selain itu, KFC Indonesia juga menetapkan langkah-langkah untuk memastikan bahwa situasi ini tidak memunculkan kerusuhan di seluruh cabang restoran mereka. Upaya pencegahan tersebut mencakup langkah-langkah keamanan dan komunikasi yang hati-hati, sehingga mampu menjaga ketertiban dan keamanan di setiap lokasi bisnis mereka. Dengan pendekatan yang holistik ini, KFC Indonesia berharap dapat memulihkan citra mereka dan memastikan kelangsungan bisnis tanpa terpengaruh oleh dampak negatif dari berita hoax yang beredar.

Selain KFC Indonesia, upaya penanganan terhadap berita hoax juga mendapatkan perhatian serius dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), yang mengambil langkah-langkah tindak lanjut dengan menerbitkan klarifikasi terkait isu tersebut. Respons yang cermat dari MUI terhadap penyebaran berita palsu ini dipicu oleh kekhawatiran serius akan dampak merugikan bagi berbagai pihak, terutama mereka sebagai lembaga dan pemilik bisnis yang terkena imbasnya. Dampak negatif ini tidak hanya dirasakan oleh KFC, tetapi juga oleh industri secara keseluruhan.

Menyusul berita palsu tersebut, penjualan KFC mengalami penurunan signifikan, yang kemudian berdampak pada peningkatan angka kerugian sebesar 7,39% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk mengatasi situasi ini, perbaikan yang cepat menjadi suatu keharusan agar kerugian tidak semakin meluas. KFC merespon dengan mengembangkan strategi baru, yaitu dengan merancang rencana untuk membangun cabang baru di berbagai daerah. Langkah ini diharapkan dapat mendukung pemulihan dan stabilisasi tingkat penjualan, memberikan kontribusi positif bagi bisnis mereka serta mengembalikan kepercayaan pelanggan yang mungkin terpengaruh oleh berita palsu tersebut.

Dalam mengoptimalkan daya tarik bisnisnya, KFC tidak hanya mengandalkan strategi loyalitas pelanggan dan keberlanjutan resep otentik mereka, tetapi juga menerapkan upaya pemasaran yang agresif. Salah satu pendekatan yang terbukti sukses adalah penawaran produk dengan diskon besar-besaran, suatu strategi yang berhasil mengundang partisipasi masyarakat dalam membeli produk KFC Indonesia. Dengan keberhasilan ini, KFC Indonesia terus menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan positif dalam penjualan mereka. Gerai yang sebelumnya sepi kini mengalami peningkatan signifikan dalam kunjungan pelanggan, menciptakan suasana yang lebih hidup dan ramai secara perlahan namun pasti.

Kesimpulan dan Saran

Secara keseluruhan, KFC Indonesia telah menghadapi tantangan serius yang muncul akibat berita hoax terkait dengan pembelian produk Israel, namun mereka menanggapi dengan sigap dan strategis. Dengan mengadopsi strategi manajemen isu yang berfokus pada pengumpulan data komprehensif dan pemantauan sumber informasi, KFC Indonesia berhasil menyaring informasi yang memerlukan klarifikasi dan merespons secara tepat terhadap setiap pernyataan yang merugikan.

Tidak hanya itu, langkah-langkah pencegahan yang diambil oleh KFC Indonesia, seperti tindakan keamanan dan komunikasi hati-hati, menunjukkan komitmen mereka untuk mencegah terjadinya kerusuhan di seluruh cabang restoran. Dengan pendekatan holistik ini, KFC Indonesia berupaya tidak hanya memulihkan citra mereka tetapi juga memastikan kelangsungan bisnis tanpa terpengaruh oleh dampak negatif dari berita hoax tersebut.

Selain upaya internal KFC, perhatian serius dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan langkah-langkah tindak lanjut yang diambil oleh mereka menunjukkan respons yang berfokus pada dampak merugikan berita palsu terhadap berbagai pihak, termasuk lembaga dan pemilik bisnis. Meskipun penjualan KFC sempat mengalami penurunan signifikan, upaya perbaikan yang cepat, seperti pengembangan strategi pemasaran baru dan ekspansi ke berbagai daerah, memberikan kontribusi positif pada pemulihan dan stabilisasi tingkat penjualan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun