Latar Belakang
KFC Indonesia adalah anak perusahaan dari PT Fast Food Indonesia, yang merupakan anak perusahaan PT Sedap Nation International. PT Sedap Nation International adalah perusahaan yang mengoperasikan beberapa merek produk makanan dan minuman di Indonesia, seperti KFC, Pizza Hut, dan Domino's Pizza. MUI adalah Majelis Ulama Indonesia, yang merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, yang mengatur bidang kebijakan dan keagamaan di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan bisnis yang pesat, KFC Indonesia memutuskan untuk memiliki strategi manajemen isu dan Komunikasi Krisis secara menyeluruh.
Kondisi saat ini adalah informasi hoax yang beredar di masyarakat melalui chat dan media sosial tersebut menyampaikan bahwa produk dari Israel dianggap haram oleh MUI yang juga mempengaruhi produk unggulan dari KFC. Informasi hoaks ini telah beredar luas di masyarakat dan mempengaruhi citra dan performa KFC Indonesia. Strategi manajemen isu dan Komunikasi Krisis yang dijalankan oleh KFC Indonesia memiliki tujuan untuk meminimalisir kepanikan dan ketidakpastian di kalangan pelanggan mereka yang membeli produk mereka, sekaligus memastikan keamanan dan kenyamanan para karyawan yang bekerja di restoran KFC. Dalam strategicnya, KFC Indonesia memiliki tujuan untuk meminimalisir pengaruh dari isu tersebut secara efektif di kalangan pelanggan mereka, sekaligus memastikan keamanan dan kenyamanan para karyawan yang bekerja di restoran KFC. Sebagai sebuah perusahaan yang memiliki strategi yang efektif dalam manajemen isu dan Komunikasi Krisis, KFC Indonesia memiliki tujuan untuk meminimalisir pengaruh dari isu tersebut di kalangan pelanggan mereka, sekaligus memastikan keamanan dan kenyamanan para karyawan yang bekerja di restoran KFC.
Tinjauan Pustaka
“Bagaimana KFC Indonesia Mengelola Krisis Misinformasi yang Timbul dari Fatwa MUI tentang Pembelian Produk Israel”, Jurnal Marketing & Branding, Volume 57, Edisi 3, Mei 2023. Artikel ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai strategi yang dilakukan KFC Indonesia dalam mengelola krisis misinformasi akibat fatwa MUI tentang pembelian produk Israel. Bab ini membahas bagaimana strategi komunikasi krisis KFC Indonesia bertujuan untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan, serta bagaimana perusahaan secara efektif mengatasi misinformasi dan memberikan informasi yang akurat kepada konsumen.
“Mengelola Komunikasi Krisis di Industri Jasa Makanan: Wawasan Respon KFC Indonesia Terhadap Fatwa Produk Israel”, Jurnal Psikologi Bisnis, Volume 53, Edisi 4 Juli 2023. Artikel ini memberikan analisis mengenai strategi komunikasi krisis yang dilakukan oleh KFC Indonesia menanggapi fatwa produk Israel. Bab ini juga mengeksplorasi bagaimana perusahaan menggunakan taktik PR yang efektif, termasuk pesan media sosial dan siaran pers, untuk mengurangi dampak negatif krisis terhadap reputasi dan persepsi pelanggan.
“Pentingnya Komunikasi Krisis di Saat Misinformasi: Kasus KFC Indonesia”, Jurnal Komunikasi Krisis, Volume 1, Edisi 1 Maret 2022. Artikel ini membahas tentang tantangan pengelolaan komunikasi krisis di era misinformasi, dengan menggunakan kasus respon KFC Indonesia terhadap fatwa produk Israel. Laporan ini menyoroti pentingnya komunikasi proaktif dan strategi pencegahan krisis, serta perlunya merek mengembangkan dan menerapkan rencana komunikasi krisis yang efektif untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan.
“Peran Media Sosial dalam Komunikasi Krisis: Kasus Respon KFC Indonesia Terhadap Fatwa Produk Israel”, Jurnal Social Media Marketing, Volume 7, Edisi 3, Maret 2022. Artikel ini memberikan analisis mengenai peran Media Sosial media sosial dalam komunikasi krisis, menggunakan respon KFC Indonesia terhadap fatwa produk Israel sebagai studi kasus. Diskusi ini membahas bagaimana perusahaan secara efektif memanfaatkan platform media sosial, termasuk Facebook dan Twitter, untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan memitigasi dampak negatif krisis terhadap reputasinya.
“Manajemen Komunikasi Krisis di Industri Jasa Makanan: Wawasan Respon KFC Indonesia Terhadap Fatwa Produk Israel”, Jurnal Pangan.
Metode Penelitian
Dalam merinci proses penyusunan artikel ini, saya memilih pendekatan penelitian kualitatif untuk mendapatkan wawasan yang mendalam. Proses penilaian kualitatif ini melibatkan eksplorasi berbagai sumber informasi, termasuk jurnal-jurnal ilmiah yang relevan dan artikel-artikel yang terdapat di berbagai situs web yang telah saya telusuri secara cermat. Dalam menyusun landasan teoritis artikel, saya memastikan untuk merujuk pada penelitian-penelitian yang telah diakui dan diverifikasi, guna memastikan keakuratan dan kehandalan informasi yang disajikan.