Mohon tunggu...
Dewa Aji Pangestu
Dewa Aji Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama: Dewa Aji Pangestu Nim: 42321010084 Fakultas: FDSK (DKV) Dosen: Prof Dr Apollo, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Memahami Komunikasi dengan Makna Semiotika

4 April 2023   17:16 Diperbarui: 4 April 2023   17:18 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Dewa Aji Pangestu

Jurusan : Desain Komunikasi Visual

Kampus: Universitas Mercubuana Meruya

Nim : 42321010084

Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Pengertian Semiotika

Sebagai pendahuluan, apa yang dimaksud dengan Semiotika? Semiotika merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda dan simbol yang digunakan dalam komunikasi. Tanda-tanda tersebut dapat berupa kata, gambar, gestur, atau bentuk-bentuk lainnya yang memiliki makna atau arti tertentu dalam suatu konteks atau budaya. 

Semiotika juga mempelajari bagaimana tanda-tanda tersebut dihasilkan, diterima, dan diinterpretasikan oleh manusia. Secara singkat, berkomunikasi dengan menggunakan makna semiotika berarti berkomunikasi dengan menggunakan simbolik.

Sejarah Semiotika

Sejarah semiotika dapat ditelusuri kembali ke zaman Yunani kuno, di mana filsuf seperti Plato dan Aristoteles telah mempelajari tentang signifikansi bahasa dan simbolisme. Namun, semiotika modern berkembang pada abad ke-20, di mana para ahli seperti Ferdinand de Saussure, Charles Sanders Peirce, Roland Barthes, dll, mulai memperkenalkan teori-teori dan konsep-konsep baru dalam semiotika.

Prinsip Semiotika

Dalam semiotika, terdapat beberapa konsep penting, seperti Tanda (sign), Penanda atau yang menandai (signifier) dan Petanda atau yang ditandai (signified), yang merujuk pada hubungan antara tanda-tanda dan makna yang terkandung di dalamnya.

  • Sign yaitu konsep kombinasi citra bunyi, apa yang dilihat /dipahami manusia
  • Signifier merupakan bentuk fisik dari tanda-tanda, seperti kata atau gambar, sedangkan
  • signified adalah makna atau konsep yang terkait dengan signifier.

Selain itu, semiotika juga memperkenalkan konsep mengenai denotasi dan konotasi, yang merujuk pada arti literal dan arti tersembunyi dari tanda-tanda.

Semiotika memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bidang linguistik, sastra, seni, media, dan budaya. Sebagai contoh, dalam analisis sastra, semiotika dapat digunakan untuk memahami makna dari simbol-simbol atau metafora yang digunakan dalam karya sastra. Dalam analisis media, semiotika dapat digunakan untuk memahami pesan-pesan yang disampaikan melalui gambar atau iklan.

Ranah-Ranah Semiotika

Dalam kesimpulannya, semiotik mencakup banyak ranah yang berbeda dan masing-masing mengkaji tentang aspek-aspek tertentu dalam penggunaan dan interpretasi tanda-tanda dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa dari contoh ranah tersebut adalah berikut;

  • Semiotik Sastra: Ranah ini fokus pada penggunaan tanda-tanda dalam karya sastra, seperti novel, puisi, dan drama, untuk mengungkapkan makna dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Contohnya, Puisi "The Waste Land" oleh T.S. Eliot: Puisi ini digunakan dalam semiotik sastra untuk menunjukkan bagaimana penggunaan tanda-tanda tertentu seperti gambaran padang pasir, bangkai, dan daun-daun kering dapat diinterpretasikan untuk mengungkapkan tema-tema tertentu seperti kerusakan lingkungan, kematian, dan kehancuran budaya.
  • Semiotik Linguistik: Ranah ini mempelajari tentang tanda-tanda dalam bahasa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Semiotik linguistik mencakup studi tentang bahasa dan struktur bahasa, serta bagaimana tanda-tanda bahasa digunakan dan dipahami dalam komunikasi. Contohnya, penggunaan bahasa dalam iklan dapat mengandung tanda-tanda tertentu, seperti pemilihan kata yang membangkitkan emosi dan simbol-simbol yang memperlihatkan nilai-nilai tertentu.
  • Semiotik Seni: Ranah ini mempelajari tentang tanda-tanda dalam seni, seperti gambar, lukisan, patung, dan karya seni visual lainnya. Semiotik seni mencakup studi tentang simbolisme dan bahasa visual yang digunakan dalam seni, serta bagaimana tanda-tanda tersebut digunakan untuk menyampaikan pesan atau ide. Contohnya, dalam sebuah iklan produk minuman, gambar orang yang sedang menikmati minuman tersebut dapat diinterpretasikan sebagai simbol kepuasan dan kenikmatan.
  • Semiotik Media: Ranah ini mempelajari tentang penggunaan tanda-tanda dalam media, seperti televisi, film, iklan, dan media sosial. Semiotik media mengkaji tentang bagaimana tanda-tanda media digunakan untuk mempengaruhi pemirsa dan pembaca, serta bagaimana tanda-tanda tersebut dipahami dan diinterpretasikan.
  • Semiotik Budaya: Ranah ini mempelajari tentang tanda-tanda dalam budaya, termasuk dalam konteks nilai-nilai, norma, dan simbol-simbol budaya yang digunakan dalam masyarakat. Semiotik budaya mengkaji tentang bagaimana tanda-tanda budaya diproduksi, diadopsi, dan diinterpretasikan oleh individu dan kelompok dalam masyarakat. Contohnya, dalam sebuah acara adat, penggunaan warna dan simbol-simbol tertentu dapat memiliki makna dan pesan yang berbeda-beda dan dapat diinterpretasikan oleh masyarakat yang mengenal budaya tersebut.

           

Adapula 3 ranah semiotik lainnya, yaitu; Politik Budaya, Ranah Alam, Ranah Episteme.

  • Politik Budaya: Ranah semiotik yang membahas tanda-tanda politik dalam budaya. Semiotik politik budaya berfokus pada studi tanda-tanda yang digunakan dalam memahami politik, termasuk tanda-tanda yang digunakan dalam kampanye politik, pidato politik, iklan politik, dan sebagainya. Tujuan dari semiotik politik budaya adalah untuk memahami bagaimana politik direpresentasikan melalui tanda-tanda dan simbol-simbol, serta untuk membuka makna tersembunyi yang dapat mempengaruhi pandangan politik seseorang. Contohnya adalah penggunaan tanda-tanda politik dalam kampanye pemilu, seperti penggunaan warna, simbol, dan kata-kata tertentu untuk menarik perhatian dan mempengaruhi pandangan politik pemilih.
  • Ranah Alam: Ranah semiotik yang membahas tanda-tanda yang digunakan dalam memahami alam. Semiotik alam berfokus pada studi tanda-tanda alam dan bagaimana tanda-tanda tersebut mempengaruhi pemahaman manusia tentang alam. Tujuan dari semiotik alam adalah untuk membuka makna tersembunyi dalam tanda-tanda alam, termasuk bagaimana tanda-tanda alam ini digunakan dalam berbagai tradisi dan kepercayaan budaya. Contohnya adalah penggunaan tanda-tanda alam seperti cuaca, bunga, dan bulan dalam upacara pernikahan atau perayaan yang digunakan untuk menunjukkan simbolisme dalam budaya tertentu.
  • Ranah Episteme: Ranah semiotik yang membahas tanda-tanda dalam pengetahuan dan teori. Semiotik episteme berfokus pada studi tanda-tanda yang digunakan dalam memahami pengetahuan, teori, dan cara pandang manusia tentang dunia. Tujuan dari semiotik episteme adalah untuk membuka makna tersembunyi dalam tanda-tanda yang digunakan dalam pengetahuan dan teori, serta untuk memahami bagaimana tanda-tanda ini dapat mempengaruhi cara pandang manusia tentang dunia. Contohnya adalah penggunaan tanda-tanda dalam ilmu pengetahuan seperti simbol matematika, grafik, dan tabel untuk membantu memahami konsep dan teori tertentu, serta penggunaan bahasa dan terminologi khusus untuk menjelaskan konsep dan teori dalam disiplin ilmu tertentu.

    

Elemen-elemen komukasi semiotika

Eco Umberto mengidentifikasi delapan elemen atau komponen dalam semiotika komunikasi yang ia gambarkan sebagai berikut:

  • Sumber (source) Sumber merujuk pada asal atau orang yang memulai komunikasi. Sumber bisa berupa individu, kelompok, atau organisasi yang ingin mengomunikasikan pesan kepada penerima.
  • Pengirim (transmitter) Pengirim merujuk pada orang atau organisasi yang mengirimkan pesan atau informasi kepada penerima. Pengirim dapat berupa individu atau kelompok yang berkomunikasi melalui berbagai saluran komunikasi seperti surat, email, telepon, atau media sosial.
  • Sinyal pengirim (gel suara) Sinyal pengirim atau gelombang suara adalah bentuk energi yang digunakan oleh pengirim untuk mengirimkan pesan atau informasi kepada penerima. Contohnya adalah suara manusia yang ditangkap oleh mikrofon dan dikirimkan melalui jalur telepon atau media sosial.
  • Saluran (channel) Saluran merujuk pada media atau jalur yang digunakan untuk mengirimkan pesan atau informasi dari pengirim ke penerima. Saluran bisa berupa media cetak seperti koran atau majalah, media elektronik seperti radio atau televisi, atau media digital seperti email atau aplikasi chat.
  • Sinyal penerima (signal) Sinyal penerima adalah bentuk energi yang diterima oleh penerima dari pengirim melalui saluran. Sinyal penerima bisa berupa suara, gambar, atau teks.
  • Penerima (receiver) Penerima adalah individu atau kelompok yang menerima pesan atau informasi dari pengirim melalui saluran komunikasi. Penerima bisa berupa individu atau kelompok yang berkomunikasi dengan pengirim melalui berbagai saluran komunikasi.
  • Pesan (message) Pesan merujuk pada informasi atau pesan yang dikomunikasikan oleh pengirim kepada penerima melalui saluran komunikasi. Pesan bisa berupa informasi, perintah, ajakan, atau pandangan dari pengirim.
  • Tujuan (destination) Tujuan merujuk pada tujuan atau sasaran dari komunikasi yang dilakukan oleh pengirim. Tujuan bisa berupa informasi yang ingin disampaikan kepada penerima, persuasi untuk mengubah sikap atau perilaku penerima, atau bahkan untuk menghibur penerima.
  • Dalam semiotika komunikasi, semua elemen ini saling berkaitan dan membentuk suatu sistem komunikasi. Eco Umberto menggunakan konsep ini untuk menjelaskan bagaimana pesan atau informasi dapat dikomunikasikan dari pengirim ke penerima melalui berbagai saluran dan media komunikasi.

Pembentukan lahirnya tanda

Pembentukan tanda (sign) dapat terjadi melalui beberapa cara, seperti melalui konvensi atau kesepakatan, pengalaman pribadi atau kolektif, atau melalui penemuan atau penciptaan.

Contoh pembentukan tanda melalui konvensi atau kesepakatan adalah penggunaan bahasa sebagai sarana komunikasi. Dalam bahasa, setiap kata memiliki arti dan makna yang disepakati oleh para pemakainya. Misalnya, kata "rumah" di Indonesia merujuk pada sebuah tempat tinggal yang terdiri dari kamar-kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.

Contoh pembentukan tanda melalui pengalaman pribadi atau kolektif adalah lambang cinta yang sering digunakan sebagai simbol untuk mengekspresikan perasaan romantis antara dua orang. Lambang cinta ini bentuknya seperti sebuah hati yang terbelah menjadi dua bagian. Lambang ini dikenal luas dan sering digunakan pada kartu ucapan, hadiah, atau dekorasi pada hari-hari spesial seperti Valentine's Day.

Contoh pembentukan tanda melalui penemuan atau penciptaan adalah simbol radioaktif yang digunakan untuk menandakan bahan-bahan yang berbahaya dan radioaktif. Simbol ini diciptakan pada tahun 1946 dan kini telah menjadi simbol internasional yang dikenal luas di seluruh dunia.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat tanda atau simbol yang membantu kita untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia sekitar. Misalnya, lambang panah pada jalan raya yang menunjukkan arah yang harus diikuti, atau lambang ponsel yang menunjukkan lokasi tombol panggil atau tombol pesan. Semua tanda atau simbol tersebut diciptakan dan disepakati oleh masyarakat untuk memudahkan komunikasi dan interaksi di kehidupan sehari-hari.

Tipe Teks

Tipe teks adalah kategori umum untuk mengelompokkan teks berdasarkan struktur, tujuan, dan gaya bahasa. Dua tipe utama teks adalah teks tertutup dan teks terbuka.

Teks tertutup (closed text) adalah jenis teks yang memiliki struktur dan format yang tetap. Isinya sudah ditentukan dan tidak dapat diubah oleh pembaca. Biasanya teks ini digunakan dalam bentuk instruksi, formulir, atau tes. Contohnya adalah instruksi penggunaan alat elektronik atau formulir pendaftaran online yang memiliki kolom-kolom yang harus diisi dengan data yang sudah ditentukan.

Teks terbuka (open text) adalah jenis teks yang tidak memiliki struktur yang tetap dan memiliki interpretasi yang dapat berbeda-beda oleh pembaca. Teks ini sering digunakan dalam bentuk sastra, novel, esai, atau artikel. Contohnya adalah novel, puisi, atau artikel jurnal ilmiah yang dapat ditafsirkan dengan berbagai cara oleh pembaca.

Selain itu, ada juga perbedaan antara tipe teks dan jenis teks. Jenis teks adalah kategori berdasarkan fungsinya, seperti narasi, deskripsi, argumentasi, atau eksposisi. Sebagai contoh, esai argumentatif dan berita di media massa adalah jenis teks yang berbeda, meskipun keduanya dapat dikategorikan sebagai teks terbuka.

Contoh lain dari jenis-jenis teks adalah sebagai berikut:

  • Narasi: cerita pendek, novel, dongeng, atau legenda
  • Deskripsi: laporan kejadian, profil orang atau tempat, atau deskripsi visual seperti gambar atau pemandangan
  • Argumentasi: esai persuasif, debat, atau artikel opini
  • Eksposisi: artikel ilmiah, buku referensi, atau penjelasan tentang konsep atau teori.

Struktur Teks

Struktur teks merujuk pada struktur atau bentuk organisasi yang digunakan dalam pembuatan kamus atau ensiklopedia.

Struktur kamus adalah struktur tertutup dan statis yang sulit diubah. Kamus memiliki daftar kata-kata dan definisi yang ditentukan dan tersusun secara alfabetis. Struktur kamus ini membuat kamus sulit untuk diubah atau diperbarui karena setiap kata memiliki definisi yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini menyebabkan kamus terkesan keras kepala atau arogan.

Sementara itu, struktur ensiklopedia adalah struktur terbuka dan dinamis yang memungkinkan entri baru ditambahkan. Ensiklopedia terdiri dari artikel-artikel tentang berbagai topik yang terus diperbarui dan ditambahkan seiring waktu. Struktur ensiklopedia ini memungkinkan artikel-artikel yang ada untuk diubah dan diperbarui dengan informasi terbaru, sehingga terkesan lebih dimanis dan fleksibel daripada kamus.

Dalam hal ini, struktur teks kamus dan ensiklopedia menggambarkan perbedaan dalam pendekatan yang digunakan untuk mengorganisir informasi. Struktur kamus lebih cocok untuk penggunaan sehari-hari dalam menemukan arti kata-kata tertentu, sementara struktur ensiklopedia lebih cocok untuk penggunaan yang lebih luas dalam mempelajari informasi tentang berbagai topik.

Teks Intensional

Teks adalah teks yang merujuk pada teks yang memiliki makna tertentu yang ingin disampaikan oleh penulis. Untuk memahami makna teks intensional, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti berikut:

Dasar Dictionary (harafiah): Mengacu pada makna kata-kata dalam kamus sebagai cara untuk memahami makna teks. Ini berguna dalam memahami makna harafiah teks dan memastikan bahwa makna tidak digunakan secara sewenang-wenang.

Rule of co-reference (semantik leksial): Aturan ini merujuk pada hubungan antara kata atau frasa dalam teks dan bagaimana mereka saling terkait dalam konteks makna yang sama. Hal ini membantu dalam memahami hubungan antara kata atau frasa dalam teks dan bagaimana makna keseluruhan disusun.

Kontekstual dan kondisional: Penting untuk memahami konteks teks dan kondisi sosial, budaya, atau politik yang mempengaruhinya. Konteks ini dapat membantu membuka interpretasi yang lebih luas tentang makna teks dan bagaimana teks tersebut diarahkan pada audiens tertentu.

Memahami gaya metafora (rhetorical stylistic overcoding): Mengacu pada penggunaan metafora atau figurative language dalam teks untuk memberikan pengertian yang lebih dalam dan kompleks tentang makna. Ini membantu dalam memahami makna yang tersembunyi dalam teks dan memberikan interpretasi yang lebih kreatif.

Berlaku secara Umum, bandingkan teks lainnya/komparasi: Membandingkan teks intensional dengan teks lainnya dengan topik yang sama atau serupa dapat membantu dalam memahami konteks makna lebih luas dan memastikan bahwa makna tidak digunakan secara sewenang-wenang.

Ideologi, Mahzab (perspektif atau doktrin): Penting untuk memahami perspektif atau doktrin yang mendasari teks, seperti ideologi atau mahzab tertentu. Ini membantu dalam memahami konteks sosial, politik, atau budaya yang mempengaruhi teks dan bagaimana teks tersebut diarahkan pada audiens tertentu.

Dalam rangka memahami makna teks intensional dengan lebih baik, penggunaan beberapa cara di atas dapat digunakan secara bersamaan. Hal ini dapat membantu dalam membuka interpretasi yang lebih luas tentang makna dan membantu pembaca untuk mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang teks tersebut.


Teks Ekstensional

Untuk memahami makna teks aspek ekstensional, yaitu atribut luarnya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti berikut:

  • Tunda dan berikan tanda kurung: Salah satu cara untuk memahami teks secara ekstensional adalah dengan menunda pemahaman dan memberikan tanda kurung pada kata atau frasa yang tidak dipahami. Hal ini membantu dalam memahami konteks dan makna kata atau frasa secara lebih baik saat membaca teks secara keseluruhan.
  • Perhatikan Wacana, dilahirkan: Melihat teks dalam konteks wacana yang lebih besar, yaitu kaitannya dengan topik atau tema yang dibicarakan dalam teks tersebut. Ini membantu dalam memahami tujuan dari teks dan konteks sosial, budaya, atau politik yang mempengaruhi teks tersebut.
  • Struktur Narasi; rentetan logika/Fabula, dan plot: Untuk memahami makna naratif, penting untuk memperhatikan struktur narasi, yaitu rentetan logika atau fabula dan plot. Hal ini membantu dalam memahami urutan peristiwa dan makna keseluruhan dari cerita atau narasi dalam teks.
  • Model/Tipe Tindakan: Mengacu pada tindakan atau perilaku yang ditunjukkan dalam teks sebagai cara untuk memahami makna teks secara ekstensional. Ini membantu dalam memahami tujuan atau niat dari penulis dan mengidentifikasi pesan atau makna utama dalam teks.
  • Ideologi Teks_Aksiologis: Memahami nilai-nilai yang terkandung dalam teks, seperti ideologi atau aksiologis tertentu, membantu dalam memahami konteks sosial, politik, atau budaya yang mempengaruhi teks tersebut dan membuka interpretasi yang lebih luas tentang makna.
  • Ramalan Yang Diharapkan: Mengacu pada ramalan atau prediksi yang mungkin terkandung dalam teks sebagai cara untuk memahami makna teks secara ekstensional. Ini membantu dalam memahami tujuan dari teks dan bagaimana teks tersebut diarahkan pada audiens tertentu.
  • Struktur Umum, dan Logika Sejarah: Memperhatikan struktur umum dari teks dan konteks sejarahnya juga membantu dalam memahami makna teks secara ekstensional. Ini membantu dalam memahami konteks sosial, budaya, atau politik yang mempengaruhi teks tersebut dan bagaimana teks tersebut dapat diterjemahkan atau diinterpretasikan dalam konteks yang lebih luas.

Dalam rangka memahami makna teks secara ekstensional, penggunaan beberapa cara di atas dapat digunakan secara bersamaan. Hal ini dapat membantu dalam membuka interpretasi yang lebih luas tentang makna dan membantu pembaca untuk mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang teks tersebut.

Bagaimana cara memahami ilmu Komunikasi dengan tafsir Semiotika

Tafsir Semiotika dapat membantu dalam memahami ilmu komunikasi dengan memerhatikan tanda-tanda yang terkandung dalam suatu teks. Dalam pandangan semiotika yang dipaparkan oleh Umberto Eco, terdapat beberapa poin penting yang perlu diperhatikan, yaitu:

A. Struktur Teks: “Semiotics Between Lie and Truth”

Teks dapat dilihat sebagai sebuah sistem tanda atau kode, yang terdiri dari elemen-elemen yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk membentuk makna.

Namun, teks tidak selalu dapat dianggap sebagai sumber kebenaran atau representasi yang akurat dari realitas.

B. Makna Teks

Teks tidak selalu stabil dan memiliki kemampuan untuk mengelabui atau menipu.

Tanda dalam teks dapat memiliki arti yang berbeda-beda tergantung pada konteks dan penggunaannya.

Tanda juga dapat menjebak dan mengarahkan pada tujuan yang tidak diinginkan.

C. Semiotika Menjadi HIPERSEMIOTIKA: Dunia Manik Moyo

Semiotika dapat dikembangkan menjadi hipersemiotika, yaitu suatu bidang yang mempelajari tentang tanda-tanda yang sangat kompleks dan memiliki banyak lapisan makna.

Tanda-tanda yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, seperti tanda-tanda buatan manusia, dapat memiliki arti yang bervariasi dan sulit diartikan dengan tepat.

Tanda-tanda palsu atau dusta dapat digunakan untuk tujuan tertentu, seperti manipulasi atau penipuan.

Namun, tanda juga dapat diolah kembali atau didaur ulang untuk menciptakan makna yang baru.

Tanda ekstrim atau yang dibesar-besarkan dapat digunakan untuk memperkuat pesan atau mempengaruhi pendapat orang.

Dalam konteks ilmu komunikasi, semiotika dapat membantu untuk memahami bagaimana pesan-pesan disampaikan dan diterima oleh publik. Dengan memperhatikan tanda-tanda yang terkandung dalam suatu teks, kita dapat memahami makna yang ingin disampaikan oleh pengirim pesan dan bagaimana makna tersebut diinterpretasikan oleh penerima pesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun